JAKARTA, SUARADEWAN.com — Mantan pemain tim nasional bola voli putri, Aprilia Manganang membuat geger pada Selasa 9 Maret 2021. Dia dinyatakan sebagai seorang pria lewat pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Hal ini baru diketahui usai pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
“Serda Aprilia punya kelainan pada sistem reproduksinya sejak lahir Kelainan ini kita ketahui dengan istilah hipospadia,” tutur Andika di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa 9 Maret 2021.
Hipospadia diketahui merupakan kondisi bawaan yang relatif jarang ditemukan. Hipospadia adalah cacat lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis. Pada anak laki-laki dengan hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu ke 8-14 kehamilan.
Untuk pertama kalinya selama puluhan tahun perjalanan hidupnya, Serda Aprilia Manganang bisa memastikan jenis kelaminnya yang sebenarnya.

Semua kisah hidupnya secara gamblang diungkapkan komandan tertinggi TNI Angkatan Darat, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabes TNI AD Jakarta.
Jadi selama 29 tahun, Serda Aprilia Manganang mengira dirinya adalah seorang wanita. Padahal sebenarnya dia merupakan seorang laki-laki tulen. Namun, pria kelahiran Tahuna itu kurang beruntung, karena ternyata dia menderita kelainan sehingga tak mengetahui jenis kelaminnya yang sesungguhnya.
“Aprilia Manganang ini tidak seberuntung kita semua. Jadi saat dilahirkan anak ini memiliki kelainan pada sistem reproduksinya. Dalam terminologi kesehatan disebut Hipospadias,” kata Jenderal TNI Andika.
Menurut Jenderal TNI Andika, prajurit TNI AD itu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang mengalami kelainan Hipospadias. Tapi cukup banyak.
“Menurut data saat ini, di setiap 250 bayi laki-laki yang lahir itu ada satu yang mengalami kelainan Hipospadia, atau empat orang perseribu bayi laki-laki yang lahir,” kata Jenderal TNI Andika.
Walau banyak kasus serupa dengan Serda Aprilia Manganang. Hanya saja kata Jenderal TNI Andika, hanya sekitar sepuluh persen saja yang masuk kategori Hipospadias serius.
“Anak ini dilahirkan dengan kelainan sistem reproduksinya dan kebetulan masuk dalam kategori 10 persen yang kasusnya serius,” ucap Jenderal TNI Andika.
Lalu bagaimana respons Serda Aprilia Manganang setelah mengetahui dirinya adalah seorang laki-laki sejati?.
Ternyata Serda Aprilia Manganang mengaku sangat bahagia atas kenyataan yang telah terungkap itu. Menurutnya peristiwa bersejarah ini sudah dinantinya sejak lama.
“Ini momen yang sangat saya tunggu Bapak, ini momen yang saya nanti-nanti selama ini. Saya sangat bahagia, selama puluhan tahun akhirnya keinginan saya tahun ini bisa terkabul. Terima kasih Bapak KSAD, terima kasih para dokter yang telah membantu Saya,” katanya.
Perlu diketahui Hipospadia merupakan kondisi kelainan bawaan relatif jarang saat lubang pipis penis pada bagian bawah organ. Dan kelainan ini biasanya menimpa bayi yang keluarganya memiliki riwayat kelainan serupa.
Di beberapa kasus penis kemungkinan bengkok ke bawah, sehingga bayi menyemprot ke bawah ketika buang air kecil. Untuk mengembalikan fungsi organ vital si penderita, tindakan medis yang dilakukan biasa melalui jalan pembedahan alias operasi. Dan hanya bisa dilakukan saat penderita berusia 18 bulan. (vi)