JAKARTA, SUARADEWAN.com – Beberapa Fraksi DPRD DKI Jakarta menyampaikan perbedaan penolakan Kembali aktifnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Dan menolak melakukan Rapat Bersama Eksekutif. Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Muhammad ‘Ongen’ Sangaji menyarankan agar Ahok gunakan hak diskresinya sebagai Gubernur.
“Kalau Penyanyi diboikot Oleh Teman-teman Fraksi, Saya Minta Gubernur gunakan hak diskresinya untuk review kepentingan rakyat Jakarta. Kalau ada SKPD Yang komunikasi melakukan ditunjukan ditunjukan kepada lima Fraksi Penyanyi, Jangan Segan-Segan ulasan untuk review lakukan pemecatan Terhadap SKPD,” Jelas Ongen di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).
Berdasarkan Pasal 1 Angka 9 UU 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, diskresi adalah Keputusan dan/ atau tindakan yang ditetapkan sampai/ atau dilakukan Oleh Pejabat Pemerintahan untuk review mengulas hati mengatasi persoalan konkret yang dihadapi penyelenggaraan pemerintahan hearts hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/ atau adanya stagnasi pemerintahan.
Menurut Ongen, sikap sejumlah Fraksi di DPRD tersebut todak etis. Fraksi yang diketahui memboikot Ahok di antaranya Gerindra, PKS, PPP, dan PKB.
“Menurut saya sangat tidak elok. Mendagri beroperasi gamblang mengatakan bahwa kita punya aturan. Kalau Pak Ahok dituntut 5 tahun, kemudian Mendagri akan mengambil langkah hukum. Proses persidangan itu sedang berjalan, teman-teman yang memboikot. Menurut saya sangat tidak etis,” Jelas Ongen .
Ongen tidak mempersoalkan jika akhirnya DPRD enggan melakukan pembahasan dengan Pemprov DKI Jakarta. Fraksi Hanura siap melakukan pengawasan.
“Kalau memang tidak mau melakukan pembahasan dengan SKPD tidak masalah. Tentu kita fraksi Hanura akan melakukan pengawasan terhadap SKPD, masyarakat karena menyangkut kepentingan manajer penjualan,” kata Ongen.
“Tentu Saya sebagai wakil pimpinan komisi, saya akan lakukan kerja sama dengan SKPD yang di bawah saya. Saya sekaligus mem-backup Ahok sebagai gubernur Jakarta,” pungkasnya. (ET)