JAKARTA, SUARADEWAN.com – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 yang kalah pada pemungutan suara putaran pertama, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan tidak akan mendesak pendukungnya untuk memilih salah satu dari dua pasang calon yang akan bertarung di pilkada DKI putaran kedua 19 April nanti. Sebab, menurut Agus, dia dan pasangannya Sylviana Murni merasa tidak memiliki hak untuk memberikan komando pada mereka.
“Tentu saya dan Ibu Silvy, tidak punya otoritas apa pun untuk mengomandoi orang per orang. Saya akan memberikan kembali kepada setiap warga Jakarta yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak konstitusinya,” kata Agus dalam acara gathering tim dan relawan Agus-Sylvi, di Djakarta Theater, Rabu (15/3).
Meskipun begitu, anak mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini tetap mewanti-wanti pendukungnya untuk berpedoman dan memegang teguh prinsip dan nilai-nilai politik yang benar. “Saya berpesan, tolong tetap pegang prinsip nilai politik dan demokrasi yang baik dan benar. Kalau saudara-saudara bisa melakukan itu bersama Agus-Silvy selama ini, tentu bisa membawa nilai baik itu,” katanya.
Agus berharap, pelaksanaan pemungutan suara di putaran kedua pilkada DKI Jakarta nanti, bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta bisa menghasilkan pemimpin yang benar-benar kompeten memimpin ibukota negara.
Sementara itu, terkait kekalahannya dalam pemungutan suara putaran pertama 15 Februari lalu, Agus mengaku kalau dirinya sempat sedih, kecewa, dan marah. “Sebagai manusia biasa saya merasakan kesedihan. Bertanya-tanya, agak sedikit marah ketika itu. Kalau enggak ada (perasaan itu), artinya enggak sungguh-sungguh. Karena berjuang dengan hati pasti ada kegundahan,” ungkap Agus.
Namun untuk saat ini, lanjut Agus, dirinya dan juga Sylviana Murni sudah bisa “move on” dan menerima kenyataan. “Ini AHY sudah move on belum? Jangan-jangan masih sedih. Saya jawab saya sudah move on. Saya yakin kalau melihat senyum Bu Sylvi, pasti sudah move on (juga),” jelas Agus. (ZA)