
JAKARTA, SUARADEWAN.com – DPRD DKI Jakarta sudah mencabut boikot rapat dan kegiatan lain yang terkait Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Sebelumnya DPRD melakukan Boikot lantaran menolak Ahok yang diaktifkan kembali oleh Menteri Dalam Negeri pasca pilkada DKI Jakarta putaran pertama. Alasan DPRD karena Ahok sudah berstatus sebagai terdakwa dalam kasus penodaan agama.
Namun, setelah Ahok dinonaktifkan kembali oleh Mendagri karena akan mengikuti kampanye Pilkada DKI putaran kedua, DPRD DKI akhirnya mencabut boikot itu dan mau bekerja kembali dengan Pemprov DKI yang sementara ini dipimpin oleh Sumarsono sebagai Plt. Gubernur DKI.
Menurut Wakil Gubernur DKI non-aktif Djarot Saiful Hidayat, aksi DPRD DKI itu jelas menunjukkan tendensi politik terkait dengan Pilkada DKI. “Kelihatan toh, jadi kelihatan toh sebetulnya, lah iya lah. Kan saya bilang, ini kan persoalannya selalu dikaitkan dengan Pilkada ” kata Djarot di Jakarta, Rabu (8/3).
Menurut Djarot, semestinya DPRD DKI bekerja secara proporsional dan fokus pada pelayanan terhadap warga DKI Jakarta bersama Pemprov DKI, dan bukannya malah memboikot Gubernur Ahok.
“Jangan (dikaitkan) dong, harusnya apapun itu tanggung jawab parlemen DPRD untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh warga,” lanjut Djarot.
Djarot menilai, perilaku boikot DPRD ini sudah memberikan contoh politik yang buruk pada masyarakat dan tidak patut untuk ditiru. “Terbukti toh, dipikir-pikir kalau caranya seperti ini, saya pikir tidak sehat dan tidak bagus,” tegas Djarot. (ZA)