
JAKARTA, SUARADEWAN.com – Sejumlah pihak mengkritik tindakan Presiden Jokowi yang mengajak Gubernur DKI Jakarta Ahok naik mobil kepresidenan saat meninjau proyek infrastruktur simpang susun Semanggi di Jakarta, Kamis (23/2) siang.
Namun menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, hal itu semestinya tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, itu cuma tindakan biasa yang menunjukkan kebersamaan antara Presiden dan Kepala Daerah.
“Pak Presiden sudah mengatakan, posisi beliau selalu netral dalam setiap Pilkada. Ketika ada program (pemerintah pusat) bersama DKI, jangan dimaknai kalau itu kedekatan tertentu,” kata Hasto di Jakarta, Jumat (24/2).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah berpendapat, semestinya Jokowi tidak mengajak Ahok naik mobil RI-1 demi menjaga etika. Menurutnya, tindakan itu menunjukkan kalau rasa etika Presiden sudah hancur.
“Orang sudah jadi terdakwa bicara sama Presiden, masuk mobil Presiden, dan Presiden seperti nggak melihat apa-apa,” kata Fahri. (ZA)