SUARADEWAN.com – AHY ‘Dada-dada’ dari dalam mobil, pada Anies dan petinggi PKS. Peristiwa tersebut terjadi di penghujung acara pertemuan partai antara Nasdem, PKS dan petinggi Demokrat yang dilaksanakan di rumah Anies Baswedan, terakhir kali.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan ketiga partai turut hadir, termasuk Willy, juru bicara PKS Muhammad Kholid, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman, dan beberapa petinggi DPP partai lainnya. Namun, AHY tak hadir dalam diskusi dan hanya muncul di penghujung acara dengan melambaikan tangan dari mobil.
Partai NasDem berharap deklarasi koalisi dapat dilaksanakan pada 10 November, bertepatan dengan Hari Pahlawan. Namun PKS dan Partai Demokrat beranggapan tanggal tersebut masih terlalu dini. Ini tentu menjadi petanda buruk bagi Nasdem khususnya yang sudah mendeklarasikan Anies.
“PKS punya kriteria, NasDem punya kriteria, Demokrat punya kriteria, dan Pak Anies kan juga punya kriteria,” beber salah satu ketua partai yang hadir dalam acara tersebut.
Dinamika internal inilah yang membuat waktu deklarasi Koalisi Perubahan belum diumumkan sampai sekarang.
Baik PKS maupun Partai Demokrat menganggap masih banyak pekerjaan rumah koalisi sebelum akhirnya mengumumkan deklarasi. Salah satu yang paling krusial adalah penentuan nama bakal cawapres pendamping Anies.
Dalam hal ini, NasDem sudah sepenuhnya menyerahkan keputusan kepada Anies. Meski begitu, mereka juga mengusulkan satu nama dari luar koalisi, yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan PKS mengajukan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Demokrat mengusulkan nama AHY.
Dari komposisi nama yang muncul, jelas akan menjadi jalan terjal bagi koalisi ini.***