TANGSEL, SUARADEWAN.com – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, dengan tegas mengatakan bahwa, predikat Kota Layak Anak (KLA) bukan tujuan. Hal tersebut, disampaikan Airin, setelah mendapat tudingan miring terkait, maraknya kasus pelecehan dan persetubuhan anak dibawah umur dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Saat ditemui SUARADEWAN.com, Istri Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan mengatakan, kasus pelecehan seksual yang menimpa anak-anak dibawah umur selalu ada dan terjadi. Hanya saja, yang membedakan, Kota Tangsel saat ini sudah memiliki Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak, dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), sehingga banyak orang tua yang mulai berani melaporkan berbagai macam kasus yang menimpa anak-anaknya.
“Pada intinya, bahwa Tangsel memiliki predikat dan prestasi, itu bukan tujuan. Tapi tujuan utama adalah memberikan pelayanan dengan maksimal. Kalau pun kita sudah melakukan pelayanan maksimal, kemudian kita mendapatkan reward ya syukur Alhamdulillah,” kata Airin, pada Selasa (23/5).
Airin menerangkan, predikat maupun prestasi yang didapat selama ia menjabat sebagai Walikota, mendorong pelayanan adiministarasi publik agar lebih maksimal lagi dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
“Jangan sampai hal ini, menjadi silent killer. Dalam arti, yang tidak nampak padahal nampak. Beberapa hal sudah kita lakukan, kita sudah terus berupaya. Tapi kembali, persoalan pada sebuah kota, tidak hanya bergantung pada sebuah pemerintah saja,” terangnya.
Sebelumnya, pihak Kepolisian Resort (Polres) Tangsel berhasil, menciduk enam pelaku pencabulan dan persetubuhan anak dibawah umur, dengan jumlah korban mencapai tujuh orang anak, diantaranya lima berjenis kelamin perempuan dan dua berjenis kelamin laki-laki. (fn)