Aksi 112, Aksi Politik yang Diperhalus?

Foto: Massa Aksi Damai 112 di Depan Stasiun Gambir/Foto: Abdul Haris
Foto: Massa Aksi Damai 112 di Depan Stasiun Gambir/Foto: Abdul Haris

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Hari ini Sabtu (11/2) atau sehari menjelang masa tenang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Forum Umat Islam (FUI) bersama sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melangsungkan aksi yang mereka sebut “aksi 112 Spirit 212” atau aksi bela Al-Maidah 51.

Awalnya aksi direncanakan dalam bentuk long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Monumen Nasional. Namun karena pemberitahuan rencana aksi tersebut dinyatakan tidak diterima oleh Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dengan tidak diterbitkannya Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) sebab dikhawatirkan akan menggagu kondusifitas dan kemanan Pilkada DKI Jakarta, maka aksi long march dimodifikasi FUI menjadi Dzikir & Tausiyah Nasional Untuk Penerapan Surat Al-Maaidah 51 : Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir, begitu yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khathath dalam press releasenya.

Terkait modifikasi aksi ini, sebelumnya terjadi ketidaksepakatan di antara kelompok peserta aksi seperti di internal Front Pembela Islam (FPI). Ketua Umum FPI KH. Ahmad Shobri Lubis menegaskan, pihaknya akan tetap mengikuti aksi 112 sebagaimana yang direncanakan sejak awal meskipun tidak mendapat izin dari Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sedangkan menurut Ketua Tanfidzi DPD FPI DKI JAKARTA Abuya KH. Abdul Majid, FPI pada 11 Februari nanti sudah memiliki agendanya sendiri, yakni kegiatan doa dan zikir di tempat yang akan ditentukan kemudian. “FPI tidak mengadakan long march pada Sabtu 11 Februari 2017, hanya mengadakan doa dan zikir di tempat yang akan ditentukan kemudian,” kata Abdul Majid.

Namun hal tersebut diluruskan oleh Imam Besar FPI Rizieq Shihab. Rizieq setelah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya sepakat untuk mengubah aksi long march FPI menjadi aksi keagamaan. “Rizieq sudah sepakat untuk mengubah longmarch jadi keagamaan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan.

Dalam pelaksanaan aksi 112 hari ini, FUI beserta ormas lain yang tergabung memang menggelar zikir dan tausyiah di Masjid Istiqlal, Jakarta. Tokoh yang terlihat hadir dalam kegiatan di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut antara lain: Wakil Ketua MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, Mantan Menko Perekonomian sekaligus besan Ketua Umum Partai Demokrat SBY Hatta Rajasa, Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono, dan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Selain tokoh tersebut juga terlihat pemimpin Majelis Azzikra Sentul, Bogor Ustadz Arifin Ilham, penyanyi pop Islam Opick, Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Zaitun Rasmin, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath.

Adapun jumlah massa yang hadir diperkirakan mencapai ribuan orang. Massa tidak hanya berasal dari Ibukota Negara, melainkan juga ada yang berasal dari luar daerah. “Ada yang dari Jabar (Jawa Barat), Jateng (Jawa Tengah). Tidak banyak kok. Datang dua, tiga, orang. Ini sangat cair,” kata Kapolsek Sawah Besar Komisaris Ridwan R. Soplanit.

Next

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90