Aksi ini berlangsung bersamaan dengan sidang ke-11 kasus penistaan Agama oleh Ahok, salah satu kandidat calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 yang lolos pilkada putaran kedua. Menurut seorang orator aksi, nantinya sebagian massa yang tengah menyampaikan aspirasi di gedung DPR akan bergabung dengan para peserta aksi di tempat persidangan Ahok, di pelataran jalan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).
“Setelah mereka selesai menyampaikan aspirasinya bersama Habib-habib di DPR, mereka akan berkumpul disini,” kata orator tersebut dari mobil komando.
Sebagaimana diketahui, pasangan calon Gubernur DKI Ahok-Djarot adalah peraih suara tertinggi dalam pemungutan suara putaran pertama 15 Februari, diikuti oleh pasangan Anies-Sandiaga, lalu terakhir pasangan Agus-Sylvi.
Karena tidak satupun dari pasangan calon yang memperoleh suara lebih 50 persen total pemilih DKI, maka akan dilangsungkan pemungutan suara putaran kedua 19 April nanti. Kali ini yang bersaing adalah head to head antara pasangan calon Ahok-Djarot dengan Anies-Sandiaga.
Ada kalangan yang menilai bahwa upaya menuntuk dipenajarakannya Ahok terssebut terkait dengan pemungutan suara putaran kedua nanti, yakni ingin menggagalkan Ahok dari pencalonannya sebagai Gubernur, atau minimal bisa memecah atau mengurangi suara pemilih Ahok pada putaran kedua 19 April nanti.
Kemudian, meskipun awalnya Imam Besar FPI menyatakan tidak terlibat dalam aksi 212 jilid 2 ini, namun menjelang penghujung acara Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab hadir juga di tengah-tengah para demonstran. Dia menyampaikan bahwa sebenarnya tidak perlu ada demo besar-besaran, sebab bisa dianti dengan musyawarah. “Kita tidak ingin ada demo besar maunya musyawarah,” kata Rizieq.
Namun menurutnya demo besar seperti 212, 112, dan 411 terpaksa dilakukan karena ormas Islam merasa aspirasinya tidak didengar.
Dia menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk dari pembangkangan mereka terhadap pemerintah dan negara. “Tidak ada niat makar, menggulingkan pemerintah, apalagi mendirikan negara baru,” tukasnya.
Rizieq memutuskan untuk ikut dalam aksi karena mendapat informasi ada penyusup yang ingin memprovokasi demonstran agar terjadi chaos. Karena itulah Rizieq memutuskan untuk datang dan mendinginkan suasana, serta mengingatkan massa agar tidak melakukan tindakan anarkis.
Menurut pengacara Riziq, Kapitra Ampera, dikarenakan kondisi darurat itulah Rizieq Shihab akhirnya hadir di tengah-tengah ribuan massa aksi.
“Karena ini darurat sifatnya. Sudah ada yang nyusup di dalamnya. Ada agenda-agenda lain. Ada provokator,” jelasnya.
Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, peserta aksi mulai membubarkan diri dengan tenang setelah mendapat komando dari pimpinan aksi, yakni paska dialog antara perwakilan demonstran dengan komisi III DPR RI.
Aksi berlangsung dengan aman dan kondusif. Massa aksi juga membersihkan lokasi demo dari sampah yang berserakan.
“Situasi cukup kondusif, orasi dilakukan secara damai sebagaimana dilaporkan kepada kami. Tentunya ini yang kita inginkan massa tertib,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan. (ZA)