SUARADEWAN.com – Sejumlah aktivis berunjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di depan Balai Kota di Pamplona, Spanyol utara, (5/7). Festival San Fermin dimulai pada 6 Juli dengan Txupinazo atau seremoni. Festival ini melibatkan banyak orang dalam pertunjukan adu banteng, musik dan tarian.
Aksi protes ini digelar sehari sebelum Festival San Fermin digelar. Mereka menggelar aksi menutup tubuh mereka dengan debu merah. Yang sebelumnya juga mengenakan kaos bertuliskan, ” I want a San Fermin without blood” selama unjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di depan Balai Kota di Pamplona, Spanyol utara.
Berikut gambar yang didokumentasikan oleh AP Photo/Alvaro Barrientos.
1. Para aktivis mengenakan kaos bertuliskan, ” I want a San Fermin without blood” selama unjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di depan Balai Kota di Pamplona, Spanyol utara, (5/7).
2. Sejumlah aktivis berunjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di depan Balai Kota di Pamplona, Spanyol utara, (5/7). Festival San Fermin dimulai pada 6 Juli dengan Txupinazo atau seremoni.

3. Seorang Aktivis berunjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di depan Balai Kota di Pamplona, Spanyol utara, (5/7). Festival ini melibatkan banyak orang dalam pertunjukan adu banteng, musik dan tarian.
4. Seorang Akitivis saat unjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di Pamplona, Spanyol utara, (5/7). Aksi protes ini digelar sehari sebelum Festival San Fermin digelar.
5. Seorang Akitivis mengenakan tanduk banteng saat unjuk rasa memprotes adu banteng dalam Festival San Fermin di Pamplona, Spanyol utara, (5/7). Aksi protes ini digelar sehari sebelum Festival San Fermin digelar.

Lihat Galerinya: