YOGYAKARTA, SUARADEWAN.com – Berbagai elemen masyarakat yang terdiri dari tokoh masyarakat dan pemuda dari Nadhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Pemuda Nasionalis, dan berbagai tokoh lintas agama mendeklarasikan Aliansi Bela Garuda (ABG) di Jogjakarta, Jumat (26/5).
Deklarasi itu dilatarbelakangi oleh keprihatinan mereka terhadap gerakan politik mengatasnamakan agama yang ingin menggerogoti Pancasila dan membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Dalam deklarasi ABG betema “Bela Garuda untuk Mewujudkan Ukhuwah Kebangsaan dan Kemanusiaan dalam Bingkai NKRI” itu, mereka mendukung pemerintah terkait rencana pembubaran organisasi pengusung Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurut ABG, kehadiran dan pergerakan HTI di Indonesia berpotensi untuk merusak dan melahirkan perpecahan antara anak bangsa. Padahal, ideologi negara Pancasila adalah perekat bangsa yang merupakan konsensus final sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“ABG mendorong pembubaran gerakan organisasi politik yang mengatasnamakan Islam untuk mewujudkankepentingan kelompoknya. Perlu adanya pendidikan kritis masyarakat luas untuk dapat membedakan antara gerakan politik yang membahayakan keberadaan NKRI dengan dakwah Islam yang Rahmatin Lil Alamin,” kata Presidium ABG, Abah Anang.
Masih menurut Anang, ABG sebagai gerakan lintas organisasi masyarkat mendukung penuh upaya pemerintah membubarkan HTI demi menjaga Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Bashariyah (Insaniyah) dalam bingkai NKRI.
Terkait hal itu, ABG menyampaikan empat sikap dalam upayanya menjaga keutuhan NKRI. Pertama, ABG menolak HTI dan mendukung pembubaran HTI oleh pemerintah sebagai gerakan politik yang mengancam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kedua, mendorong pemerintah dan berbagai elemen bangsa mewujudkan NKRI dengan berpegang pada Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Basyariah sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Ketiga, ABG mendorong lembaga pendidikan dan lembaga dakwah mengembangkan pendidikan Islam Rahmatan Lil Alamin melalui kurikulum sekolah dalam bentuk pendidikan nilai budi pekerti, pengajaran akhlak dalam bingkai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan keadilan sosial.
Dan keempat, ABG mendorong pemerintah melakukan pembersihan birokrasi di semua level lembaga pemerintahan dan pendidikan dari berbagai anasir organisasi anti Pancasila HTI.
“Kami mendorong pemerintah melakukan pembersihan birokrasi di semua level lembaga pemerintahan dan pendidikan dari berbagai anasir-anasir HTI yang menimbulkan perpecahan agama, suku dan golongan,” tukasnya. (za/an)