Hankam  

Aliansi Bela Garuda : HTI adalah Gerakan Politik yang Mengancam Pancasila

YOGYAKARTA, SUARADEWAN.com – Aliansi Bela Garuda (ABG) tegas menyatakan bahwa organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan gerakan politik yang mengancam ideologi negara Pancasila dan UUD 1945. Karena itu mereka mendukung penuh langkah pemerintah untuk membubarkan organisasi yang mengancam harmoni kebangsaan dan kenegaraan Indonesia itu.

“Menolak HTI dan mendukung Pembubaran HTI oleh pemerintah sebagai gerakan politik yang mengancam dasar Negara Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945,” kata ABG dalam rilisnya.

Aliansi yang terdiri dari tokoh masyarakat dan pemuda dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, pemuda nasionalis, dan tokoh lintas agama itu menegaskan bahwa Pancasila adalah konsensus nasional yang tak boleh diotak-atik lagi, sebab Keberadaannya sudah final dan merupakan bagian dari kontrak sosial berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk mengantisipasi perkembangan HTI, ABG mendorong pemerintah untuk memutus rantai rekrutmen mereka dengan cara membersihkan birokrasi pemerintahan dari pihak-pihak yang terbukti menjadi pendukung organisasi anti Pancasila tersebut.

“ABG sebagai gerakan lintas organisasi masyarakat mendeklarasikan dukungan penuh terhadap upaya pembubaran HTI untuk menyelamatkan NKRI dengan mewujudkan Ukhuwah Kebangsaan dan Ukhuwah Kemanusiaan,” tegas ABG.

Sementara menurut anggota ABG dari kelompok Joxzin, Jodi, perlu dirangcang model pendidikan kritis untuk masyarakat luas supaya bisa membedakan antara gerakan politik yang membahayakan keberadaan NKRI dengan dakwah Islam yang Rahmatin Lil Alamin.

“Mendorong lembaga pendidikan dan lembaga dakwah mengembangkan pendidikan Islam rahmatil Alamin melalui kurikulum sekolah dalam bentuk pendidikan nilai budi pekerti, pengajaran akhlak dalam bingkai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan dan Keadilan sosial,” ungkap Jodi.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu ABG Yogyakarta mengeluarkan pernyataan tegas yang menolak rencana kedatangan aktivis dan tokoh HTI Felix Yanuar Siauw ke kota tersebut. Sebab, berdasarkan informasi yang beredar, Felix rencananya akan mengisi kegiatan di syawalan di Masjid Syuhada pada 29 Juli mendatang.

“Menolak kedatangan ustadz Felix Siauw yang merupakan tokoh HTI. Penolakan ini didasarkan pada kenyataan bahwa HTI secara de facto sudah dibubarkan oleh pemerintah,  karena Anti Pancasila dan  apapun bentuk kegiatan serta  dalihnya,  akhirnya HTI akan mengganti dasar negara Pancasila dan mendirikan negara khilafah,” tegas ABG. (za)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90