JAKARTA, SUARADEWAN.com – Anggota Komisi II DPR RI, Arteria Dahlan, menegaskan bahwa dana desa harus dikawal. Ini untuk menghindari penyimpangan yang merusak desain dan tata kelola yang sudah berjalan baik di desa terkait dengan pengalokasian dana desa.
Arteria merasa banggsa melihat angka kemiskinan di desa kini jauh lebih menurun seiring dengan pengalokasi dana desa. Masyarakat desa pun merasa demikian melihat pembangunan desanya yang kian membaik. Alhasi, sudah minim di antara mereka yang tergoda untuk ke kota mencari kerja.
“Dana desa sudah nyata dirasakan manfaatnya, bukan hanya oleh para kepala desa, melainkan juga masyarakatnya. Mereka bangga menjadi warga desa. Kemiskinan juga menurun. Ini bagian dari revolusi sosial,” kata Arteria.
Melihat pengalokasian dana desa yang kian hari kian membaik ini, ia pun mengharuskan semua pihak untuk mengapresiasi para kepala desa yang sudah memimpin perubahan di desa dengan tata kelola dana desa.
“Para kepala desa adalah patriot dan pejuang kita yang ada di desa. Mereka jauh dari niat korupsi,” imbuhnya.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, pengalokasian dana desa hari ini sudah sejalan dengan tujuannya itu sendiri, yakni tak hanya membangun desa secara fisik, tapi juga untuk memberdayakan masyarakatnya.
“Memang ada yang harus kami kritik dari penggunaan DD (dana desa). Jangan sampai orientasinya hanya pada pembangunan infrastruktur, tapi juga untuk pemberdayaan masyarakat desa,” ujarnya.
Nawacita Presiden Jokowi pun sudah dianggapnya terpenuhi, yakni tiap desa akan menerima Rp 1,4 miliar. Hal ini Arteria contohkan kita mengomentari penggunaan DD di Kabupaten Kendal di mana pengelolannya sangat baik, Pemda Kendal sudah menerjemahkannya dengan sangat baik.
“Membangun desa dan membangun Indonesia dari pinggiran sudah terlaksana dengan paripurna,” tandas Arteria. (ms)