JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kapolda DIY, Brigjend Pol Ahmad Dofiri mengimbau jajarannya untuk waspada terhadap serangan terorisme yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Menurutnya, serangan terorisme kini menyasar markas dan anggota kepolisian.
Ia berpesan agar anggotanya tidak sendirian saat bertugas. “Tidak ada yang bertugas sendirian, semua saling memback up. Kita antisipasi, ancaman terhadap petugas,” ujarnya.
Dofri mengutarakan bahwa pengamanan di markas baik di Polda, Polres, Polsek atau pos-pos akan diperketat guna mengantisipasi aksi terorisme.
“Anggota yang bertugas harus waspada dengan dilengkapi perlengkapan perorangan, senjata, pelaksanaan tugas buddy system,” kata Dofiri melanjutkan.
Senada dengan Dofiri, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto mengatakan, kewaspadaan memang perlu ditingkat menyusul peristiwa penyerangan dari kelompok teroris yang mengakibatkan anggota polisi terluka dan terbunuh, seperti kejadian Sumut dan Jakarta bebera waktu lalu.
“Petugas saat mendatangi TKP baik itu lakalantas atau yang lain tidak boleh sendiri, minimal 3 atau 4 orang” sebutnya.
Petugas, tambahnya, dalam melaksanakan tugas untuk waspada, termasuk pada saat kegiataan wawancara dengan jurnalis.
“Jika ada orang asing yang ikut dalam kerumunan agar bisa memberikan informasinya,” pungkasnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, serangan teror kembali terjadi. Pertama, terjadi di Sumatera Utara, dimana Mapolda SUmut menjadi sasaran pelaku teror. Seorang anggota polisi tewas dalam peristiwa penyerangan tersebut.
Sepekan kemudian, serangan teror kembali dialami aparat polisi. Dua anggota Brimob terluka seteleh ditusuk oleh pelaku dengan pisau sangkur, di dalam Masjid di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. (dd)