JAKARTA, SUARADEWAN.com – Bahana Artha Ventura (BAV) mendukung langkah Kementerian Pariwisata (Menpar) yang mulai serius menggarap potensi Industri wisata halal dalam rangka meningkatkan pertumbuhan pariwisata dalam negeri yang saat ini masih ketinggalan dengan Thailand dan Malaysia. Hal tersebut disampaikan Andi Buchari Direktur Utama BAV sebagai narasumber dalam acara FGD Halal Tourism & Lifestyle 2015 di Merak Room, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2015) lalu mendukung langkah serius Menpar Arief Yahya.
Saat ini Indonesia memiliki potensi pariwisata halal (halal tourism) yang sangat besar. Namun, potensi itu masih kurang mendapatkan perhatian dan ditumbuhkembangkankan, sehingga wisata halal Indonesia masih dilihat kurang berkontribusi besar.
“Bahana selaku lembaga keuangan non bank dengan produk pembiayaannya bersedia mendukung pengembangan pelaku industri pariwisata demi mencapai target pertumbuhan market share menpar,” ungkap Andi.
‘Saat ini Bahana memiliki kurang lebih 55,000 UKM binaan yang berada dalam pendampingan 27 perusahaan modal ventura daerah (PMVD) di 27 Propinsi, dan Bahana akan terus mendorong hasil produksi halal dari UKM binaan untuk mendukung langkah serius menpar meningkatkan potensi pariwisata halal” lanjutnya.
Market share atau sumbangan wisata halal Indonesia hanya sebesar 1,2 persen dari total market share wisata halal dunia atau senilai 1,7 miliar dolar AS pada tahun lalu.
“Dari jumlah kunjungan 25% dari total kunjungan turis di Singapore adalah Muslim, lalu di Malaysia juga 25% dan Thailand 24% sedangkan di Indonesia, baru 20% saja” lanjut Menpar.
“Kita harus tumbuh lebih besar dari pasar dan pesaing terdekat kita. Oleh karena itu, kita menargetkan 25 persen tadi untuk market share wisata halal terhadap penerimaan devisa kita,” ujarnya Menpar.
Menurut Andi “program Prioritas Pengembangan Pariwisata Syariah menpar dengan menetapkan 12 Provinsi Prioritas Destinasi Wisata Syariah diantaranya Aceh, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Sulawesi Selatan, kami menyambut positif dan mengapresiasi program prioritas tersebut apalagi di 12 provinsi tersebut Bahana memiliki anak-anak perusahaan berupa Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) ”. (ed)