JAKARTA, SUARADEWAN.com – Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akhir-akhir ini gencar menyasar Kepala Daerah mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menilai OTT yang lancar dilakukan KPK justru mencermikan bahwa lembaga tersebut gagal dalam melakukan pencegahan korupsi. Menurutnya, OTT tidak akan merubah dari perilaku praktik korupsi, sebab yang diandalkan hanyalah penindakan bukan pencegahan.
Lanjut politisi Golkar ini mengatakan bahwa KPK jangan seperti polisi lalu lintas saja, yang tugasnya bersembunyi dalam semak lalu mengincar pengendara yang melanggar lalu lintas.
“Cukuplah sudah KPK bertindak seperti polisi lalu lintas yang bersembunyi di semak-semak di tikungan jalan untuk mendapat tangkapan (OTT) pengendara yg melanggar rambu lalu lintas. KPK adalah burung Garuda yang mangsanya besar-besar. Bukan burung perkutut,” tutur Bambang dalam siaran persnya, Senin (18/9).
Domain KPK yang melakukan OTT yang levelnya begitu rendah hanya merusak kredibilitas lembaga tersebut. Padahal ada banyak kasus-kasus besar yang mesti diselesaikan, misalnya kasus BLBI dan Bank Century yang masih belum diungkapkan lagi kasusnya.
Bamsoet pun mengatakan jika KPK hanya mengandalkan OTT, maka negara telah sia-sia menjadikan KPK sebagai lembaga independen yang diisi oleh penyidik -penyidik yang memakan gaji buta. Sebab tidak ada preventif didalamnya.
“Negara telah mengeluarkan dana yg sangat besar bagi gaji para penyidik, pimpinan dan pegawai KPK. Termasuk biaya operasional, tunjangan, fasilitas sarana dan prasarananya serta kewenangan yang luar biasa dibandingkan dengan dua institusi penegak hukum lain seperti Kepolisian dan Kejaksaan,”tuturnya.