JAKARTA, SUARADEWAN.com – Pertikaian dan konflik agama menjadi perusak sendi-sendi bangsa. Seperti yang dikhawatirkan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang menjelaskan bahwa jika konflik terus berkelanjutan maka diyakini bangsa kita akan pecah.
“Jangan sampai ada pertikaian dan konflik antar agama yang dapat merusak, menghancurkan bangsa dan negara, jangan sampai itu terjadi. Hal ini yang membuat perpecahan antar masyarakat, antar kelompok agama, dan antar saudara-saudara kita sendiri,” kata Gatot melalui pernyataan tertulisnya, pada Sabtu (5/8).
Lanjut Gatot, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dengan jumlah suku 1.340 dan 1.150 bahasa daerah, tentu saja Indonesia akan menjadi bangsa begitu kuat di dunia, jika persatuan dan kesatuan dengan simbol Bhinneka Tunggal Ika menjadi bingkai bersama dalam menjalankan bangsa ini.
“Itulah yang harus tetap kita jaga dan bina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia, karena Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Gatot kembali mengutip kata Bung Karno “Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke,” kata Jenderal TNI itu.
Bahkan menurut Panglima TNI ini, Presiden Jokowi pernah mengingatkan bahwa pancasila harus diamalkan, dan dikerjakan secara kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Katolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Buddha bukan Indonesia dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah,” ungkap Gatot.