JAKARTA, SUARADEWAN.com – Upaya penghadangan dan pembuaran aksi konvoi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU) menuai banyak pro-kotra, terutama dukungan dari para netizen.
Dikabarkan, pembubaran aksi HTI di perbatasan Tulungagung-Trenggalek, Jawa Timur ini dikarenakan aksi tersebut mengarah pada spirit khalifah, anti Pancasila, anti Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami hentikan dan rampas bendera yang mengarah pada spirit khalifah,” kata Ketua Satuan Koordinator Cabang Banser Tulungagung Yoyok Mubarok, Sabtu (1/4/2017).
Atas peristiwa tersebut, tanggapan para netizen dengan #BanserJagaNKRI mendapat banyak dukungan. Seperti ditulis akun Twitter Saidiman Ahmad yang mengatakan salut dengan aksi Banser NU.
“Salut dengan teman-teman Banser yang berdiri di depan menjaga NKRI,” kata pemilik akun @saidiman.
Tulis akun lain, “NU dan seluruh organnya tak akan membiarkan HTI menjadi duri dalam daging,” tutur @Rumadi04.
Penolakan terhadap HTI jelas kuat. Kehadiran HTI dianggap sebagai lumbung pemecah belah bangsa.
Pasalnya, HTI secara terang-terangan menolak Pancasila dan UUD 1945. Hal ini pun mendapat kritikan terhadap pemerintah, seperti yang dilayangkan oleh @ucokhasan.
“Jelas-jelas HTI serukan anti Pancasila dan anti NKRI. Kok dibiarin sama pemerintah sih? #BanserJagaNKRI.”
Sementara pemilik akun Juwanda Ibnu Jufri menganggap, HTI telah menginggkari nikmatnya demokrasi.
“HTI menikmati indahnya berdemokrasi di NKRI ini, tp mereka menginggkarinya. HTI memanfaatkan demokrasi untuk membubarkan NKRI, “ tegas @Juwanda_Jun. (ms)
