JAKARTA, SUARADEWAN.com – Dalam rangka meminimalisir adanya praktik politik uang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meluncurkan gerakan Solidaritas Anti-Politik Uang (SAPU). Ide ini muncul karena PSI menilai bahwa praktik politik uang dalam realitas perpolitikan di Indonesia sudah sangat menjamur dan meresahkan.
Menurut Ketua Umum PSI Grace Natalie, ide peluncuran gerakan ini sekadar ingin membuktikan adanya praktik politik uang. Apalagi diketahui bahwa praktik kecurangan semacam ini sangat sulit untuk diberantas, ditambah lagi minimnya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
“Idenya hanya simpel saja, kami sadar untuk membuktikan praktik politik uang sulit, belum lagi ada keengganan untuk melapor, apalagi budaya melapor belum tumbuh di masyarakat,” tandas Grace di Kantor PSI, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).
Guna merealisasikan gerakan ini, pihak PSI membentuk suatu wadah atau pusat pelaporan. Di sini masyarakat bisa berpartisipasi dengan memberikan laporan langsung. Baik itu berbentuk foto atau video, selama itu bentuk kecurangan, terutama saat dan setelah pencoblosan di Pilkada DIK Jakarta, bisa langsung melaporkannya ke SAPU.
“Kami siapkan semudah mungkin orang mengakses call center, mulai dari menelepin langsung, SMS, WA (WhatsApp), emai,” lanjut Grace.
Untuk format pelaporan sendiri, baik SMS ataupun WA, pelapor tinggal ketik “SAPU (spasi) LAPOR (spasi) NAMA PELAPOR (spasi) LOKASI”, kirim 081319999147 dan 085899991407.
Bisa juga dengan menelepon langsung. Telepon interaktif ini dibuka dari pukul 09.00 – 22.00 WB. Cara lainnya, bisa melalui surat elektronik ke sapu@psi.id. Dan jangan lupa, pelapor diwajibkan menulis identitas, kronologi, identitas pelaku dan korban, berikut foto atau video yang direkam. (ms)
