JAKARTA, SUARADEWAN.com – Menyambut hari H pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 15 Februari besok, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Selasa (14/2) mengumpulkan semua jajaran Penitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Kota, Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dalam rangka finalisasi persiapan pengawasan momen demokrasi periodik tersebut.
Bawaslu DKI Jakarta memiliki 13.023 pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS), 267 Pengawas Pemilu Lapangan, 132 Penitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), dan 18 Panitia Pengawas Kota.
“Seluruh Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se-DKI Jakarta dudah diberikan Bimbingan Teknis dan dipastikan sudah mampu melakukan pengawasan di TPS dengan berbekal alat kerja pengawasan dan buku panduan yang sudah diberikan,” kata Tim Asistensi bawaslu DKI Jakarta Burhanuddin Thomme dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/2).
Bawaslu DKI Jakarta juga menegaskan antisipasinya mengenai kemungkinan Black Campaign dan Money Politic menjelang hari pencoblosan dengan menginstruksikan siaga satu kepada seluruh jajaran pengawas pemilu. Serta sekaligus berharap keterlibatan aktif dari masyarakat DKI dalam upaya pengawasan.
Bawaslu juga sudah memetakan TPS di titik-titik tertentu yang menjadi fokus pengawasan sebab dinilai rawan konflik dan potensi untuk terjadi kecurangannya tinggi. Seperti di Rumah Tahanan dan Lembaga Permasyarakatan, Apartemen, Lokasi bekas Penggusuran, dan daerah rawan konflik. (ZA)
