JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso atau Buwas mengaku takjub dengan kebijakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mengintruksikan tembak mati terhadap pecandu dan bandar narkoba di negaranya.
Buwas mengakui bahwa dirinya ingin bertemu untuk berguru kepada Presiden Filipina tersebut terkait pemberantasan peredaran narkoba, “Mumpung masih ada kesempatan,” ujar Buwas , Selasa (4/4/17).
Meski kebijakan Duterte banyak menuai kritik dari dunia karena mengakibatkan hampir ribuan orang tewas sejak dia dilantik sejak satu tahun lalu, kenyataannya, sebut Buwas, tindakan tegas yang dilakukannya tetap mendapat apresiasi dari masyarakatnya.
“Hasil polling menunjukkan 92 persen rakyat Filipina setuju tindakan tegas Presiden Duterte terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika,” sebutnya.
Menurut Buwas, kebijakan Duterte patut dipertimbangkan oleh Pemerintah Indonesia mengingat peredaran narkoba di Indonesia sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan.
Dirinya melanjutkan, komitmen perang melawan narkoba menjadi hal yang paling utama harus dibangun oleh aparat dan penegak Indonesia.”Bagaimana mau tertibkan orang lain, kalau kita sendiri tidak tertib,” tegasnya.
Buwas menyebut, para residivis narkoba akan menjadi target prioritasnya dalam proyek pemberantasan peredaran narkoba.
“Meringankan beban lembaga pemasyarakatan, jangan sampahnya diberi ke lembaga pemasyarakatan,” pungkas Buwas. (DD)