
KALIMANTAN BARAT, SUARADEWAN.com – Informasi palsu alias hoax yang tentang penculikan anak yang beredar dan membuat heboh masyarakat beberapa waktu ini sudah memakan korban Jiwa.
Seorang warga kota Pontianak, Maman Sudiman (50) meninggal dunia akibat dihakimi oleh massa di Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu (26/3) sore. Maman dihakimi oleh massa karena dicurigai sebagai penculik anak.
Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, AKBP Sugeng Hadi Sutrisno menuturkan, aksi main hakim sendiri itu dilakukan oleh massa lantaran termakan oleh isu penculikan anak yang ramai beredar belakangan ini.
“Masyarakat menduga jika korban penculik anak, sebagaimana isu yang berkembang saat ini tentang penculikan anak,” kata Sugeng, Minggu (26/3).
Dijelaskan Sugeng, pihaknya mendapatkan informasi penghakiman oleh massa itu dari sekretaris Desa Amawang yang mengatakan ada orang yang diamankan warga ke Balai Desa Amawang sekitar pukul 15.40 WIB.
Polisi sampai di lokasi pada pukul 16.20 WIB dan langsung memberikan imbauan pada warga agar aksi main hakim sendiri itu dihentikan. Namun warga yang sudah termakan emosi tidak mengindahkan imbauan tersebut dan lanjut menganiaya korban.
Polisi sudah berusaha mengamankan korban, namun sayangnya mereka kalah jumlah dibandingkan massa yang marah. Menurut sugeng, jumlah massa saat itu berkisar 600-an orang. Polisi tidak berhasil meminta bantuan tambahan personil karena terkendala oleh akses telekomunikasi di Desa Amawang yang tidak ada sinyal.
Malangnya, karena sudah terluka sangat parah akibat dihakimi oleh massa, korban kemudian meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WIB. Jenazahnya lalu dibawa ke RSUD Rubini Mempawah untuk divisum.
Menurut keterangan dari anak korban, dirinya dan sang Ayah saat itu datang ke Desa Amawang untuk mengantarkan beras pada anaknya, lalu membeli petai untuk dibawa ke Pontianak. Namun malangnya Ayahnya malah mengalami kejadian buruk ini. (ZA)