JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kasus pembacokan terhadap pakar IT ITB Hermansyah ternyata bermotif lendir. Menurut keterangan dari pelaku, saksi ahli dalam kasus chat mesum Rizieq Shihab ini dibacok karena membawa lari Pekerja Seks Komersial (PSK) Irina Ustinova yang kini dipersunting jadi istri mudanya.
Sebelumnya, kabar tentang penganiayaan Hermansyah ini diplintir sedemikian rupa hingga ke area yang lebih politis. Banyak yang beranggapan, termasuk pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, bahwa pembacokan Hermansyah ada kaitannya dengan kasus yang kini tengah didalaminya.
Beruntung para pelaku pembacokannya segera ditangkap. Motif penganiayaannya pun jadi terang. Bahwa yang melatarbelakangii kasus ini bukanlah apa yang dianggapkan oleh Rizieq Shihab, melainkan bermotif lendir, bawa lari PSK.
Seperti diketahui, Irina yang lahir di Sverdlovsk Rusia ini merupakan mantan PSK yang bekerja di tempat hiburan malam di Hotel Malioboro Jakarta. Ia mulai bekerja sebagai perempuan penghibur di hotel ini sejak November 2011 sampai Februari 2012.
Menurut informasi yang berkembang, urusan asmara lendir antara Hermansyah dan Irina bermula ketika Hermansyah jadi pelanggan tetap Irina. Hermansyah bahkan rutin datang 2 kali dalam seminggu.
Setelah makin akrab, keduanya pun dimabuk asmara, saling jatuh cinta. Akhirnya, Hermansyah mempersunting Irina jadi istri mudanya. Padahal, Hermansyah sendiri diketahui sudah punya istri dan dua anak. Tetapi Hermansyah nekat dan lebih memilih Irina yang cantik dan legit ketimbang istrinya sendiri.
Kini, mereka tinggal di Jl. Kampung Serab RT 004/03 Kel. Tirta Jaya, Kec. Sukma Jaya, Kota Depok.
Di sinilah awal mula kisah tragis ini. Agen Irina menganggap Hermansyah telah membajak Irina lalu dipersunting, padahal Irina masih terikat kontrak kerja. Agen tidak terima dengan cara-cara Hermansyah yang mengandangkan Irina dengan menikahinya.
Di dunia hitam, seharusnya Hermansyah hanya memiliki hak pakai, tidak berhak memiliki. Lima pria yang berlatar debt collector tersebut disewa untuk memberi pelajaran kepada Hermansyah. Maka terjadilah peristiwa sadis di jalan Tol Jagorawi, Minggu (9/7/2017).
Sampai di sini saja motif pembacokan Hermansyah sudah cukup terang, yaitu dendam mafia agen pekerja seks komersial kepada pelanggan yang membajak pekerja tanpa melalui proses transfer fee.
Jadi, kesimpulannya, kejadian penganiayaan yang terjadi pada Hermansyah tidak ada kaitannya dengan kapasitasnya sebagai pakar IT. (ms)