JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Menurut keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, pihaknya saat ini masih mengembangkan semua informasi yang ada untuk mengungkap teror tersebut.
“Semua segala informasi prinsipnya dikembangkan. Yang penting berkaitan dengan fakta. Jadi tentu tidak bisa mengembangkan dari asumsi-asumsi yang tidak ditopang oleh fakta,” ujar Boy, Selasa (25/4/7).
Oleh karenanya, jelas Boy mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus tersebut untuk disampaikan kepada aparat kepolisian. Hal ini, menurutnya akan sangat membantu mempercepat proses penyelidikan.
“Ya artinya ini masih bagian dari proses olah TKP. Tentu siapa saja, info mana yang sedang dipertajam tentu tidak bisa dibeberkan secara gamblang. Karena proses penyelidikan itu belum bisa membeberkan fakta secara utuh,” sambungnya,” kata Boy
Menurut Boy, validitas informasi terkait kasus ini masih menjadi persoalan yang dihadapi pihaknya. Ketersediaan informasi yang ada masih sangat minim sehingga sedikit menghambat pengungkapan kasus.
Hal ini sekaligus membantah anggapan sejumlah pihak yang menilai penyelidikan kasus teror terhadap Novel menemui jalan buntu.
“Jadi menurut hemat saya bukan tidak perlu kita berpikir ini mentok atau tidak. Karena ini kan kondisi dinamis. Penyelidikan itu suatu kegiatan yang sangat dinamis. Bisa cepat dapat fakta, bisa belum ditemukan dikarenakan minim sumber informasi yang menghubungkan dengan fakta,” pungkasnya. (DD)
