Catatan Mantan Penasehat KPK tentang Antasari dan KPK

Abdullah Hehamahu, Mantan Penasehat KPK

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Abdullah Hehamahua mantan Penasehat KPK menyampaikan catatannya tentang antasari dan KPK, catatan ini tersebar di beberapa Group WA tertanggal 5 Februari 2017. Berikut catatan beliau yang suaradewan.com peroleh:

Pertama, secara formal, Antasari alumni HMI, tapi bukan kader.

Kedua, terpilihnya beliau menjadi komisioner KPK, dipermasalahkan internal KPK. Untuk meyakinkan internal KPK, saya minta pegawai memberi waktu 6 bulan ke Antasari utk beliau buktikan bahwa dirinya pantas menjadi ketua KPK.

Bahkan, saya beritahu pegawai, kalau Antasari tidak taat asas terhadap SOP dan kode etik KPK, dia terlempar dengan sendirinya. Faktanya, setahun kemudian, dia terlempar keluar.

Itulah sebabnya KPK tidak menunjuk pengacara bagi Antasari karena dia dinilai melanggar kode etik KPK.

Ketiga, kasus Cicak-Buaya dan pembunuhan Nazaruddin bukan diarahkan ke Antasari, tapi utk menghilangkan eksistensi KPK.

Cuma operatornya melihat Antasari adalah mata rantai yg terlemah dari 5 komisioner KPK. Hal ini sesuai dgn hadis yang mengatakan, serigala hanya menyerang domba yg terpisah dari kelompoknya.

Keempat, semua orang KPK tahu bahwa Antasari bukan pembunuh, tapi mayoritas pejabat dan pegawai KPK tidak suka Antasari karena beliau yang merusak tatanan dan budaya organisasi di KPK yg dibangun pimpinan KPK edisi pertama.

Kelima, penangkapan besan SBY dan mantan kapolri bukan prestasi Antasari karena penyelidikan mereka sudah selesai pada periode pimpinan KPK jilid satu, cuma belum sempat dieksekusi karena sudah habis masa jabatan mereka. Jadi tidak ada alasan SBY dendam ke Antasari.

Keenam, desainer kriminalisasi KPK adalah orang dekat Megawati dan sekarang orang ini menjadi kepercayaan Jokowi dan menduduki posisi strategis.

Ketujuh, Antasari orang yang mudah tergoda dengan iming-iming jabatan. Olehnya, beliau minta grasi setelah PK nya ditolak MA. Maknanya dia mengaku salah.

Kedelapan, kalau Antasari digunakan utk merauk suara yg memenangkan ahok, di kubu anies ada Chandra dan Bambang, dua mantan komisioner KPK yg lebih berprestasi di KPK dibandingkan Antasari.

Jadi kawan-kawan harus mampu mengeskplor kedua tokoh ini dalam menghadapi Antasari.

Demikian catatan saya ttg Antasari. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90