TANGSEL, SUARADEWAN.com – Dibawah rintik hujan, Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ciputat, dampingi warga dan sejumlah tokoh masyarakat untuk melakukan penolakan terhadap dugaan pembangunan Masjid Jemaah Ahmadiyah di RT 02/RW 09, Kelu00rahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (20/01/2018).
Penolakan pembangunan Masjid Jemaah Ahmadiyah itu pun, dibuktikan dengan adanya pemasangan sejumlah sepanduk serta sepanduk tanda tangan warga yang dibentangkan di pintu masuk lahan kosong tersebut.
Didampingi oleh Ketua RT, anggota Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Front Pembela Islam (FPI) dan tokoh masyarakat, Bendahara Pemuda Pancasila PAC Ciputat Abdul Aziz menuturkan, pendampingan terhadap warga ini dilakukan berdasarkan historis intruksi Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Suryo Sumarno. Apabila terjadi permasalahan dimasyarakat hendaknya mengedepankan kebersamaan.

“Ini sudah kewajiban Pemuda Pancasila untuk bersama masyarakat. Kemudian dasar penolakan kami pun cukup jelas, bahwa tidak ada Nabi terakhir selain Nabi Muhammad SAW,” kata Abdul Aziz.
Menurut Abdul Aziz, upaya pendampingan penolakan ini akan terus dilakukan. Apabila Jemaah Ahmadiyah bersikekeh membangun Masjid di kawasan tersebut. Pihaknya pun akan mencari tau siapa yang memberikan izin pembangunan Masjid tersebut.
“Nanti kami akan mencari tau dengan menanyakan ini kepada Lurah, Camat, dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangsel. Kami akan terus mengawal, karena masyarakat dan ormas menolak pembangunan Masjid Jemaah Ahmadiyah,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua RT 02/RW 09, Kelurahan Serua Indah Boy Sarnata mengucapkan rasa terimakasihnya, kepada seluruh element masyarakat yang telah mendukung penolakan pembangunan Masjid Jemaah Ahmadiyah tersebut. Baik Ormas Pemuda Pancasila, FUIB, FPI maupun tokoh masyarakat. Sebab menurutnya, masyarakat disekitar menolak keras adanya pembangunan Masjid itu, oleh karenanya dukungan dari berbagai element sangat dibutuhkan.

“Apapun kegiatan mereka dalam bentuk rumah tinggal atau apapun, tetap kami akan menolak. Kami merasa terimakasih kepada PP, FUIB, FPI dan ulama semua yang telah memberikan dukungan kepada kami,” tukasnya.
Sampai saat ini pun, sambung Boy Sarnata, belum ada satu Jemaah Ahmadiyah pun yang melakukan konsolidasi kepadanya.
“Untuk konsolidasi ke kita belum ada sama sekali, jadi informasi yang kita terima di sini Masjid yang ada di depan Komplek Pertanian itu akan dipindahkan ke lingkungan kami. Kalau untuk jumlah mereka pun kami tidak tahu, tapi di lingkungan Serua indah itu ada, karena di gusur tol jadi akan pindah ke mari,” sambungnya.
Sekretaris Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Kota Tangsel Budi Iswanto mengaku sudah mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan untuk menolak pembangunan Masjid tersebut. Menurutnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel pun sudah menyatakan dukungannya secara lisan.
“Jadi selain penolakan terhadap pembangunan Masjidnya, kami juga menolak paham Jemaah Ahmadiyahnya. Saat ini kami sedang dalam proses menyusun surat yang akan kami tujukan kepada Walikota Tangsel,” ungkapnya. (FN)