JAKARTA, SUARADEWAN.com – Komitmen pemerintah mempertahankan kedaulatan NKRI dilakukan dengan mengembangkan teknologi alat utama sistem pertahanan (alutsista). Pemerintah Indonesia akan bekerja sama mengembangkan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan.
Sejak dibuatnya kesepakatan kerja sama kemiliteran untuk mengembangkan pesawat tempur KFX/IFX pada tahun 2015 lalu, hingga kini, total pengerjaannya telah mencapai 14 persen. Proses ini disebut program Engineering Manufacture Development (EMD). Jika proses pengerjaannya sesuai dengan jadwal dan anggaran dana yang dibuat, maka diperkirakan EMD akan rampung pada 2026 mendatang.
Anne Kusmayati, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan menjelaskan, “pelaksanaan program sampai saat ini berjalan dengan baik dan lancar karena sesuai dengan main schedule serta alokasi dana,” katanya dalam jumpa pers di Kementerian Pertahanan, Jakarta (28/07/2017).
Jet tempur KFX/IFX yang dikembangkan ini adalah pesawat semi siluman generasi 4.5. Pesawat ini disebut akan menyaingi jet tempur F-22 dan F-35 dengan kemampuan hampir setara. Pemerintah berharap pesawat ini bisa ditempatkan di berbagai pulau Indonesia untuk menjaga kedaulatan teritorial Negara.
Dalam kesepakatan itu, Indonesia menanggung biaya program pengembangan sebesar 20 persen dengan total biaya mencapai Rp 21,6 triliun, sementara Korea Selatan menanggung 80 persen dari kerja sama tersebut.
Anne mengatakan, keterlibatan Indonesia pada pengembangan alutsista berupa jet tempur ini berkaitan dengan rencana strategi TNI AU tentang kebutuhan pesawat tempur.
“Ini juga upaya Indonesia meningkatkan keamanan, kedaulatan wilayah, dan kemandirian teknologi nasional, serta meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional,” pungkasnya.