JATENG, SUARADEWAN.com – Pasca meledaknya serangan di Kota Marawi Filipina di mana sejumlah warga negara Indonesia terlibat serta di dalamnya selaku teroris, memaksa sejumlah daerah-daerah di Indonesia untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan asal para teroris tersebut.
Salah satu daerah yang kini terus berupaya ke arah sana adalah Jawa Tengah. Hal ini menyusul setelah Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap Rochmat Septriyanto di Yogyakarta lalu karena diduga terlibat dalam teror di Kota Marawi tersebut. Menurut kepolisian, RS merupakan warga Tegal, Jawa Tengah.
“Rochmat diduga telah mengirimkan dana sebesar 7.500 dollar AS yang digunakan oleh empat teroris yang kini menjadi buronan kepolisian Filipina,” terang Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul pasca tertangkapnya Rochmat pada Selasa, 6 Juni 2017 lalu.
Adapun empat teroris yang diduga menerima aliran dana dari Rochmat, terang Martinus, adalah Yoki Pratama Windyarto, Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, dan Al Ikhwan Yushel.
“Dana itu dikirim sekitar awal Februari 2017, dan polisi masih menyelidiki dari mana RS (Rochmat) mendapatkan uang dan bagaimana cara pengirimannya,” tambah Martinus.
Oleh karena munculnya nama-nama teroris yang berasal dari daerah Jawa Tengah ini, Humas Forum Komunikasi Pemberantasan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Syamsul Huda, kembali akan melakukan peningkatan kewaspadaan di daerahnya. Salah satu yang nanti akan dilakukan adalah pencegahan dini tindak terorisme.
Pegiat anti terorisme lainnya di daerah ini pun akan turut serta sebagai langkah meminimalisir warga-warganya terliabt dalam aksi terorisme sebagaimana terjadi di Kota Marawi Filipina kemarin. (ms)