GRESIK, SUARADEWAN.com – Meski secara kelembagaan dan struktural telah dibekukan oleh pemerintah, namun organisasi masyarakat (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini masih mengakar pada orang perorangan.
Parahnya, anggota HTI terindikasi juga pada oknum-oknum di dalam pemerintah. Seperti halnya yang terjadi di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur. Banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga berafiliasi pada HTI ini, jelas menjadi kekhawatiran bersama.
“ASN Pemkab Gresik banyak yang anggota maupun simpatisan HTI, siapa bilang tidak ada itu,” jelas salah satu guru di wilayah Gresik Selatan yang namanya enggan disebutkan, kepada awak media, Selasa (25/7).
Bahkan menurut informan ini, simpatisan HTI ini justru banyak mengakar di Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkab Gresik dan Pemprov Jatim, wilayah Gresik Selatan.
“Bahkan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dispendik ada kok,” lanjutnya.
Mereka pun juga banyak mengajar di salah satu SMAN dan SMPN di Wilayah Kecamatan Menganti, SMAN Kedamean dan Driyerojo, dan mereka berdomisili di wilayah kedamean.
Dengan merabaknya anggota HTI ini, informan yang tak ingin disebut namanya berharap agar BKD Pemkab Gresik segera menertipkan dan menindak guru ataupun ASN yang terlibat HTI.
Sebelumnya, Menteri Riset dan Perguruan Tinggi, M Nasir akan menindak para pengajar yang jelas-jelas memiliki ideologi HTI ini. Dalam keterangannya, oknum-oknum yang terlibat ormas ini akan dikenakan sanksi. (aw/fa)