JAKARTA, SUARADEWAN.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi keluarga besar Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Sumatera Utara. Kunjungan tersebut dilakukan Sabtu kemarin (5//11).
Acara tersebut dalam rangka Temu Ramah Kebangsaan. Anies menyampaikan, bahwa dirinya senang bisa berdialog dengan keluarga besar PGIW Sumatera Utara.
“Senang bisa berdialog dengan keluarga besar Persekutuan Gereja-gereja Indonesia di Wilayah (PGIW) Sumatera Utara pada acara Temu Ramah Kebangsaan kemarin,” tulis Anies dalam instagram @aniesbaswedan. Dikutip Senin (7/11).
Anies membagikan pengalamannya ketika memimpin DKI Jakarta, menurutnya, pemimpin harus bisa menjangkau semua pihak. Di samping itu, tidak boleh ada diskriminasi.
“Berbagi cerita pengalaman saat kami bertugas memimpin di DKI Jakarta. Sebagai pemimpin berkewajiban menjangkau semua pihak. Tidak boleh ada diskriminasi, kami harus menjangkau semuanya,” tuturnya.
Anies menegaskan, bahwa persatuan harus diperjuangkan. Meskipun latar belakang berbeda-beda, persatuan adalah tujuan bersama.
“Keberagaman itu fakta, persatuan harus diperjuangkan. Latar belakang kita boleh beda-beda, asal-usul kita bisa beda-beda, kita dilahirkan sebagai suku/agama berbeda-beda, tapi yang mempersatukan adalah tujuan kita. Kita sama-sama ingin ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya lagi.
Menurutnya, dia sudah berikhtiar selama lima tahun waktu memimpin DKI Jakarta untuk keadilan. Tanpa memedulikan latar belakang warganya.
“Kita bersatu karena ingin ada keadilan, itulah yang kami ikhtiarkan selama lima tahun bertugas di Jakarta, apa pun latar belakang warganya kami hormati, karena tujuannya satu, Jakarta yang aman, tenang teduh memberikan kesetaraan semua,” pungkas Anies.***