JAKARTA, SUARADEWAN.com– Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan menyempatkan waktu menghadiri milad ke-19 FPI di Stadion Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Anies memuji FPI sebagai organisasi yang menjaga menjaga kebinekaan di Indonesia.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin menegaskan kepada semua apa yang pernah kita sampaikan saat halalbihalal FPI DKI, ke depan FPI harus terus membuktikan bahwa inilah salah satu penjaga kebinekaan Indonesia. Harus hadir bukan mengancam, harus hadir justru merawat kebinekaan,” kata Anies, Sabtu (19/8).
Anies turut memberikan semangat kepada FPI untuk menegakkan keadilan di indonesia, “Kita sering hanya bicara kesatuan tapi melewatkan keadilan. Keadilan adalah pondasi persatuan dan insyaallah FPI siap menghadirkan keadilan sosial di Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kehadirannya, Anies tak mempermasalahkan seruan Habieb Rizieq pada FPI untuk mendukung khilafah. Khilafah sendiri sering disalah pahami berbagai pihak sebagai sistem yang anti kebhinekaan. Padahal Khilafah adalah ajaran Islam dan Islam sangat menjaga kebhinekaan.
Sebelumnya, FPI mempermasalahkan ceramah anggota DPR,melalui rekaman suara, Habib Rizieq mengecam keras ceramah anggota DPR dari fraksi NasDem,Viktor Bungtilu Laiskodat yang kontroversial. Viktor dianggap telah menghina ajaran Islam.
“Yang bersangkutan memfitnah ajaran Islam, menghina ajaran tentang khilafah, dan sekaligus juga memberikan ancaman akan membunuh umat Islam yang memperjuangkan khilafah,” ujar Rizieq dengan nada meninggi.
Habib Rizieq mengecam banyaknya pihak yang menggunakan momentum pembubaran HTI untuk menakuti FPI dan umat Islam yang berani menyuarakan khilafah
“Khilafah merupakan bagian dari ajaran Islam, karena itu umat Islam tetap harus istiqamah memperjuangkan khilafah dan menegakkan khilafah manhaj nubuwwah,” kata Rizieq.
Ia turut menegaskan bahwa khilafah adalah ajaran Islam.
“Siapa pun yang ingin memadamkan ajaran tentang khilafah, ajaran Islam, harus kita hadapi dengan tegar dan tegas, tanpa punya rasa takut sedikit pun kepada mereka,” serunya. [MO]