TANGERANG SELATAN, SUARADEWAN.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror geledah Rumah Bambang Eko Prasetyo di Jalan Asia Afrika II, Blok D Nomor 26, RT 04 RW 13, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (24/3/2017) pagi. Sejumlah barang bukti satu unit mobil merek honda mobilio, satu unit sepeda motor, laptop, komputer, buku-buku agama, dokumen, juga busur, panah dan target berukuran sedang.
Saat ditemui di lokasi penggeledahan, salah satu anggota Binamas yang sedang berjaga-jaga usai penggeledahan mengatakan, penggeledahan sudah berakhir sebelum orang-orang melaksanakan sholat Jum’at, sebagian barang bukti pun sudah dibawa oleh Densus 88 dengan disaksikan oleh perwakilan Ketua RT dan Ayahnya terduga.
“Saat ini kita hanya membantu mengamankan saja, sampai nanti dapat perintah atasan untuk berhenti melakukan penjagaan. Sementara sejumlah barang bukti seperti mobil, sepeda motor, alat-alat elektronik seperti komputer dan laptop sudah dibawa oleh Densus 88,” kata Salah satu Binamas kepada suaradewan.com, pada Jum’at sore (24/3) kemarin.
Masih kata salah satu anggota Binamas, sejumlah petugas kepolisian disaksikan oleh Ayah terduga, perwakilan ketua RT dan warga, berupa mendobrak pintu rumah lantaran Isteri dan keempat anak Bambang Eko Prasetyo sudah pergi meninggalkan rumah sebelum petugas datang.
“Isteri dan keempat anaknya sudah pergi duluan, jadi tadi petugas kepolisian berusaha masuk dengan cara pendobrak pintunya,” katanya.
Sementara Rudiyanto Siregar (52) warga yang hadir menyaksikan proses penggeledahan tersebut menerangkan, bahwa pihaknya diminta menjadi saksi penggeledahan oleh pihak kepolisian dan mengaku kaget jika tetangga yang kerap ditemui saat melaksanakan sholat Jum’at tersebut menjadi terduga teroris.
“Kita tetangga beda gang, hanya saja tadi saya diminta untuk menjadi saksi oleh pihak kepolisian. Ada ayahnya juga, beliau terlihat shock sekali, barang-barang anaknya diambil juga diam saja. Sedangkan ibunya tidak boleh masuk hanya di luar saja menangis. Sebagai warga aseli kaget mendengar ini,” terangnya.
Di rumah Bambang, dijelaskan Rudiyanto banyak sekali ditemukan peralatan elektronil seperti kabel yang diletakkan diruangan seperti gudang. Sedangkan dikamarnya sendiri tidak ditemukan benda apapun kecuali surat-surat.
“Tadi ada dua kamar sama kamar gudang, yang banyak perangkat banyak perangkat elektronik seperti kabel-kabel. Kamar Bambang justru tidak ada apa-apa, hanya seperti surat-surat. Tapi memang dirumah dia itu ada alat pemancarnya entah dia buat apa, saya juga kaget dia jadi terduga. Karena biasanya kita sholat jumat di masjid, orangnya baik. Cuma memang sudah jarang berkumpul sama warga,” pungkasnya (fit).