JAKARTA, SUARADEWAN.com – Din Syamsuddin, tokoh dari salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, menunjukkan kesan pembelaannya terhadap ide dan cita-cita pendirian khilafah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurutnya, ide dan cita-cita dari HTI tersebut dipandang mirip dengan eksistensi Vatikan di Roma, Italia, yang menjadi kiblat umat Katolik di seluruh dunia.
“Wawasan dan wacana khilafah itu di kalangan umat Islam tak lebih pada eksistensi Vatikan,” ujar Din di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).
Seperti eksistensi Vatikan, lanjut Din, cita-cita pendirian khilafah di Indonesia merupakan keinginan HTI untuk mengadakan kepemimpinan universal umat Islam sedunia.
“Layaknya Paus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dan berpusat di Kota Vatikan,” jelasnya.
Karenanya, bagi Din, pemerintah mestinya tak harus melabeli HTI sebagai kelompok anti-Pancasila secara tergesa-gesa.
“Tak berarti umat Katolik di Indonesia yang patuh ke Vatikan anti-Pancasila. Saya memahami posisi pemikiran HTI itu,” ujarnya lebih lanjut.
Sebelumnya, wacana pembubaran HTI kian meruncing. Terlebih karena pemerintah sendiri melalui Menkoplhukam Wiranto sudah menerbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 atas Perubahan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Dengan revisi peraturan ini, tentu ormas seperti HTI terancam eksistenya di Indonesia. Melalui peraturan tersebut, pemerintah bisa membubarkan ormas yang dianggap bertentangan dengan ide Pancasila meski tanpa melalui pengadilan. (ms)