JAKARTA, SUARADEWAN.com – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tampak tak banyak berkomentar dalam menanggapi ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menilai dirinya dan pasangannya (Anies Baswedan) telah menghina Soeharto.
Seperti diketahui, Cagub petahana tersebut menilai pasangan calon Anies-Sandi melakukan penghinaan karena menolak proyek reklamasi Teluk Jakarta di mana perusahaan anak Soeharto sendiri yang menjadi pengembang dalam proyek tersebut. Hal inilah yang kemudian memancing Sandi untuk memberi komentarnya.
“Mari tidak memperkeruh suasana dengan saling mengomentari posisi kami. Kami hadir sebagai solusi, bukan masalah,” kata Sandi di Jakarta Utara, Minggu (19/3/2017).
Perihal penolakan tersebut, Sandi memang mengakui bahwa dirinya dan Anies menolak reklamasi Teluk Jakarta yang kini tengah dalam garapan Ahok sebagai Gubernur (non-aktif). Akan tetapi, menurut Sandi, penolakan tersebut lebih didasari oleh adanya proses yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yakni tidak transparan dan tidak berkeadilan.
“KPK sudah masuk, sudah ada yang ditindak dan dihukum secara pengadilan. Menurut kami, fakta ada di lapangan. Biar masyarakat cerdas, cari solusi,” tegas Sandi.
Sebelumnya, Ahok menilai Anies-Sandi menghina Soeharto karena menolak proyek reklamasi tersebut. Pasalnya, menurut Ahok, proyek tersebut dirintis di era kepemimpinan Sohearto, dan itu ditandai dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Jakarta dan Perda Nomor 8 Tahun 1995. (ms)