JAKARTA, SUARADEWAN.com – Direktorat Jendral Imigrasi membongkar praktik perdagangan manusia (human trafficking) modus baru. Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno mengungkapkan, modus perdagangan manusia yang baru saja dibongkar menggunakan modus penjemputan calon korban dengan jet pribadi.
“Kemarin kami menggalkan pengiriman 17 tukang yang dijemput menggunakan jet pribadi. Saat ini tengah kami selidiki,” ujarnya, Jumat (21/4/17).
Agung menjelaskan, calon korban semua laki-laki berusia rata-rata usia 19-25 tahun. Mereka memiliki keahlian tukang dengan tujuan Malaysia.
Kasus penjemputan dengan jet pribadi, jelasnya adalah salah satu modus yang tergolong baru yang dipakai oleh pelaku kejahatan perdangan manusia. Modus yang paling sering digunakan, sebutnya adalah modus haji dan umroh. Kemudian juga ada modus lain yakni menjadi tenaga kerja atau magang ke luar negeri.
Dalam catatan pihak Dirjen Imigrasi, pada bulan Maret setidaknya ada 286 orang yang umroh tidak pulang. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar saat mau berangkat haji maupun umroh menggunakan biro yang terpercaya yang sudah mendapat rekomendasi dari Kemenag.
“Kami himbau agar warga masyarakat lebih jeli dan teliti saat akan pergi ke luar negeri khususnya terkait dengan perijinan dan dokumen agar tidak terlantar atau menemui masalah hukum saat berada di luar negeri,” ujar Agung. (DD)