JAMBI, SUARADEWAN.com – Kondisi mencekam terjadi di dua desa di Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi pada Senin (20/3) kemarin. Pasalnya, kedua desa yakni Desa Maro Pulau dan Tamiai terlibat bentrok satu sama lain karena persengketaan lahan.
Awalnya sejumlah warga dari kedua desa mendatangi kantor camat Batang Merangin pada Senin pagi, untuk menanyakan proses penyelesaian sengketa tanah perkebunan milik warga kedua desa. Namun setelah kedua belah pihak sampai disana, terjadilah perdebatan. Karena semakin lama perdebatan itu semakin panas, akhirnya sulit dikendalikan lagi dan terjadilah aksi kekerasan itu.
Malangnya, bentrok yang awalnya hanya terjadi antara sejumlah warga dari kedua desa yang saat itu berada di kantor camat, kemudian malah meluas hingga melibatkan warga lain dari kedua desa. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB.
Camat Batang Merangin Supril Hadi membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan Supril, saat bentrok terjadi dia sedang berada di dalam kantor kecamatan. “Saya dalam kantor camat, massa ramai diluar, terjadi bentrok soal lahan perkebunan yang sebelumnya di kebun baru,” kata Supril.
Akibat dari bentrok itu belasan warga mengalami luka-luka, jalan akses utama di daerah itu lumpuh, dan sejauh ini diketahui ada 72 kendaraan bermotor milik warga Peladang yang dibakar warga Tamiai.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola meminta agar masyarakat menahan diri agar tidak terjadi bentrok lagi. Zumi juga mengaku sudah menelepon Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin untuk meminta penjelasan terkait persoalan itu.
“Menurut keterangan Wabup Kerinci, kerusuhan pecah akibat sengketa lahan. Di lokasi itu ada sekitar 400 KK dari tiga kecamatan, salah satunya Semurup. Daerah itu berada di tepi air dan terdapat komoditas kayu manis, kopi dan lahan pertanian lain milik masyarakat. Permasalahnnya menurut Pak Wabup, masyarakat adat di sana merasa tidak dilibatkan. Konflik itu sudah sejak puluhan tahun,” kata Zumi Senin (19/3).
Selain itu Zumi juga meminta pada aparat berwenang, jika berhasil menemukan provokator dalam kerusuhan ini agar yang bersangkutan ditindak dengan tegas. Dia juga mengatakan apabila pemerintah Kabupaten Kerinci perlu bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi, maka pihaknya menyatakan siap untuk membantu.
“Kalau nantinya dibutuhkan kita akan turunkan tim. Kan tim penanganan konflik ini unsurnya menyeluruh, ada TNI, Polri dan unsur pemerintah,” tukas Zumi. (ZA)