JAKARTA, SUARADEWAN.com – Dua orang rekan dari terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur berinisial MI dan FS ditangkap Tim Detasemen Khsusus 88 Antiteror. Keduanya ditangkap secara terpisah. Keduanya ditangkap lantaran diduga terlibat dalam teror tersebut.
MI alias Kiki alias Ahong alias Iqbal di Kampung Paledang, Cileunyi, Jawa Barat pada Senin (5/6/17). Sedangkan FS alias Abu Tsabit ditangkap di Kampung Cijerah, Kelurahan Tanimulya.
Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga sebagai bahan baku bom, seperti ratusan buah paku dan mur yang disimpan dalam kaleng biskuit, satu botol bahan kimia jenis amunium sitrat, satu buah panci presto, serta dus peluru senapan angin.
Kemuddian petugas juga menyita, video compact disc dan buku yang memuat ajaran tentang jihad, satu buah mesin bor dan gurinda, empat kaleng arang, satu unit telepon genggam, satu buah aki kendaraan bermotor beserta cairan pengisi aki, serta satu buah solder.
Selain itu, juga ditemukan sejumlah senjata tajam, antara lain dua samurai, satu golok, tujuh pisau lempar jenis kunai, satu sangkur, dua busur panah, 42 anak panah, dan enam shuriken.
“Seluruh barang bukti tersebut di amankan ke Markas Komando Brimob Polda Jawa Barat guna penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut,” terang, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto di Markas Besar Polri, Selasa (6/6/17).
Rikwanto mengungkapkan, ketiganya merupakan rekanan di sebuah yayasan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Mereka saling kenal karena sering mengikuti tausyiah di yayasan tersebut.
MI, sebut Rikwanto pernah memberikan tausyiah kepada kedua terduga pelaku bom bunuh diri Ikhwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri di yayasan tersebut pada Jumat (19/5/17).
“FS ditangkap karena sering ikut kajian di yayasan tempat MI memberikan tausiyah” pungkas Rikwanto menerangkan. (dd)