JAKARTA, SAURADEWAN.com – Wakil Ketua DPR RI, Fadzi Zon, mengkritik wacara Presiden Jokowi yang ingin menjual aset BUMN demi meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Menurut Politikus Gerindra ini, pernyataan Presiden tersebut tidak memberikan solusi, bahkan cenderung impulsif.
“Menurut saya pernyataan Presiden sangat tidak solutif, bahkan cenderung impulsif,” kata Fadli Zon, Selasa (2/5/2017).
Menurutnya, pernyataan Presiden yang spontan seperti ini akan merepotkan jika benar-benar akan direalisasikan. Bahkan, hal itu bisa jadi menimbulkan masalah baru ditengah gempuran masalah yang sedang dihadapi pemerintah terkait pembangunan infrastruktur saat ini.
“Pernyataan-pernyataan spontan semacam itu akan merepotkan jika benar-benar dijadikan agenda. Bisa-bisa masalah kita jadi makin tumpang tindih,” tukas Fadli.
Ia bahkan menilai pemerintah sejauh ini belum cukup baik dalam membuat perencanaan program pembangunan. Buktinya, Presiden sendiri mengakui bahwa kebutuhan dana untuk pembangunan infrastruktur sangat besar, yakni mencapai Rp 5.500 trilun.
Padahal, disisi lain anggaran yang mampu disediakan oleh pemerintah melalui APBN hanya sebesar Rp 1.500 triliun, atau hanya mampu membiayai sekitar 30 persen dari rencana pembangunan.
“Sangat memaksa dan tak memperhatikan skala prioritas,” pungkas Fadli. (ZA/trb)
