SUARADEWAN.com – Ada kemungkinan Anies akan dicopot Nasdem. Ibarat orang berpacaran, terlalu lama orang tuanya bisa curiga juga. Begitu tutur Fahri Hamzah yang kerap ngomong blak-blakan secara pahit dalam sebuah acara diskusi yang disiarkan secara live, Senin (21/11/2022).
“Sama dengan orang pacaran, terlalu lama, curiga juga orang tuanya itu,” ungkap Fahri Hamzah dalam diskusi yang disiarkan di YouTube detikcom.
Fahri Hamzah yang berpengalaman di bidang politik, dan sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora memaparkan soal politik last minute ala Indonesia.
Ia menyebut Anies Baswedan sangat mungkin dibatalkan oleh NasDem di menit-menit terakhir jelang pendaftaran capres. Dia menyebut, hingga tanggal 7 nanti, semua yang dibicarakan partai adalah omong kosong.
“Jadi sampai tanggal 7 September (2023), belum ada yang jelas, semua yang kita omongkan ini, mohon maaf ya, ini omong kosong sebenarnya, saya mohon maaf, karena itu kejadiannya sebelum-sebelumnya gitu,” tegasnya
Jika melihat politik last minute, memang semuanya bisa berubah. Last minute NasDem bisa mendrop Anies Baswedan.
Fahri Hamzah bahkan mengungkapkan clue, itu semua bukan tanpa sebab. Fahri Hamzah menyebut ini bisa terjadi lantaran adanya pihak yang tidak terima atau marah dengan pencapresan Anies. Bahkan, NasDem bisa saja keluar dari kabinet.
“Kita lihat sebentar lagi karena di sebelah sana ada yang marah, dianggap ini kecepetan, jadi misalnya kalau nanti tiba-tiba NasDem keluar dari kabinet kayak begitu, itu lain lagi tarikannya. Tapi ini semua karena politik yang penuh dengan informalitas, kita nggak pernah membuatnya jelas, konsep koalisi dari awal harus dibuat jelas, dipikirkan kembali,” jelasnya.
“Makanya yang saya tawarkan itu tahapannya harusnya dari apa masalahnya dulu, setelah selesaikan masalah baru jawab dan jabarkan solusi, setelah jabarkan solusi baru kita cari figur yang pas menjawab persoalan ini,” lanjut dia.
Fahri Hamzah menyebut partai-partai seakan-akan mengabaikan hal tersebut dan mementingkan figur capres terlebih dulu. Padahal, lanjut dia, politik last minute pernah dialami oleh Mahfud Md di 2019.
“Oh nanti aja itu, kita kan sekarang lagi ikhtiar, lagi usaha, last minute, nggak ada, Mahfud Md sudah duduk, pakai baju, tinggal dipanggil, nggak jadi barang itu bos, last minute semua, makanya saya katakan politik ini last minute,” tuturnya.