JAKARTA, SUARADEWAN.com – Beredarnya isu soal adanya rencana Aksi 114, Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengaku tak tahu menahu.
Melalui Juru Bicaranya, FPI mengatakan pihaknya belum tahu secara pasti siapa dalang di balik rencana aksi tersebut.
“Kita juga belum tahu siapa koordinatornya, siapa penggerak aksinya, atas nama siapa aksinya. Kita tahunya dari medsos (media sosial) itu saja,” kata Jubir FPI Slamet Ma’arif.
Hal senada juga disampaikan oleh Kuasa Hukum GNPF-MUI Kapitra Ampera. Bahkan ia meminta untuk semua pihak tidak usah terlalu memperhatikan isu tersebut.
“Nggak ada. Mending jangan didengar informasi yang begituan. Kerjaannya siap sih itu?” timpal Kapitra.
Bagi Kapitra, situasi akhir-akhir dinilai kurang kondusif. Sehingga aksi-aksi semacam itu hanya akan membuat situasi jadi tambah runyam.
Apalagi diketahui bahwa pasca beberapa aksi yang mengatasnamakan ormas Islam belakangan ini, terjadi sejumlah penangkapan-penangkapan terhadap para ulama sebelum dan setelah aksi terselenggara. Itu sebanya Kapitra menghimbau untuk Aksi 114 tak perlu dilakukan lagi.
“Nggak benar itu (Aksi 114). Nanti biar GNPG sendiri yang mengumumkan kalau semisal ada aksi. Jadi jangan dengar. Sekarang ini sudah nggak enak situasinya,” ungkap Kapitra kembali.
Seperti diketahui, kabar tentang adanya Aksi 114 di Gedung DPR tersebut beredar viral di media sosial. Dalam pamplet yang tersebar, tertulis bahwa ada Gerakan Pembela Keadilan dan Kedaulatan NKRI, Suara Keadilan, Menuju NKRI Bersyariah, dan Revolusi Akhlaq yang hendak melaksanakan aksi tersebut pada Selasa, 11 April 2017 mendatang. (ms)