Hankam  

Gara-Gara Berita Hoax Sopir Angkot dan Ojek Online Bentrok di Bogor

Ilustrasi Ojek Online

BOGOR, SUARADEWAN.com – Beberapa waktu lalu terjadi bentrok antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online di Terminal Laladon Kota Bogor. Menurut keterangan dari Kepala Bagian Operasi Polresta Bogor Kota, Kompol Tri Suhartanto, bentok itu disebabkan oleh berita palsu atau hoax yang menyebar dan terlambat diverifikasi kebenarannya oleh kedua belah pihak yang bentok.

“Kejadian berawal dari informasi, katanya ada sweeping ojek online, sehingga memicu para pengendara ojek online bergerak. Isunya lagi ada penyerangan balasan karena aksi kecelakaan, padahal semua tidak benar,” kata Tri, Rabu (23/3).

Diterangkan Tri, bentrok terjadi di wilayah perbatasan antara teritorial Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, sehingga aparat yang diturunkan untuk mengamankan suasana pada saat itu berasal dari jajaran Polresta Bogor Kota dan Polres Kabupaten.

Tri mengimbau agar masyarakat Bogor bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang menyebar di tengah masyarakat, apalagi jika informasi itu tidak jelas asalnya dan belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

“Lagi-lagi kami mengimbau masyarakat baik itu sopir angkot dan juga transportasi online untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu serta informasi yang berkembang tanpa dikonfirmasi,” imbuh Tri.

Sementara itu menurut Kapolres Bogor Kabupaten, AKBP Andi Mochammad Dicky, bentrok itu bermula dari rencana ojek online yang ingin melakukan aksi solidaritas ke Balai Kota Bogor untuk menanyakan persoalan kecelakaan yang dialami pengendara ojek online pada aksi mogok pertama sopir angkot pada Senin (20/3/2017) lalu. Dan dalam perjalanan itulah, kata Dicky, mereka mulai saling melakukan sweeping.

“Ada beberapa versi yang menyampaikan, di perjalanan ada yang mengklaim saling sweeping baik dari angkot maupun ojek daring. Ada yang bilang angkot nyerang duluan, ada juga yang sebaliknya ojek daring yang menyerang terlebih dahulu,” katanya.

Untuk mengantisipasi bentrok lanjutan, Polres Bogor akan mempertemukan para spir angkot, pengemudi ojek online dan juga organda untuk dilakukan pembicaraan. Adapaun antisipasi lain yang dilakukan Polres Bogor adalah dengan mengerahkan 150 orang personel guna berjaga-jaga di lokasi kejadian.

“Kami turunkan personel 150 orang, siaga, untuk berjaga-jaga di lokasi,” tukas Dicky. (ZA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90