SUARADEWAN.com – Tanggap darurat masih terus dilakukan di Jawa Barat, pasca Gempa Cianjur yang menewaskan tidak kurang dari 271 orang.
Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 Magnitudo dan menyebabkan kerusakan yang luas di Kota Cianjur yang berjarak hanya 75 km dari Ibukota Jakarta.
Upaya penyelamatan yang dilakukan berpusat di Kabupaten Cugenang. Di kabupaten ini diyakini setidaknya terdapat satu desa telah terkubur tanah longsor.
Dalam unggahan akun instagram @reuters, tampak seorang bapak dengan wajah yang berduka berada tidak jauh dari lokasi longsor dan para petugas penyelamat.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Henry Alfiandi mengatakan tiga hari adalah kesempatan bagi korban yang terjebak di reruntuhan untuk diselamatkan. Selebihnya kemungkinan hidup sangat tipis.
Seorang korban tertimbun yang berhasil selamat, Ai Nurjanah (48) mengatakan dia terjebak di bawah beton yang jatuh selama 15 menit setelah gempa. Ia tertimbun bersama putrinya yang berusia 4 tahun. Saat gempa terjadi, keduanya sedang tidur siang.
“Saya terus berteriak minta tolong sampai saya kehabisan suara. Putri saya menangis, ‘Mama, gelap, saya tidak bisa bernapas’,” katanya dalam perasaan masih berduka.
Di dua desa yang terisolir, helikopter juga bertugas membawa bantuan makanan dan air. ***