JAKARTA, SUARADEWAN.com – Salah satu yang mengakibatkan bencana alam adalah pencemaran terhadap lingkungan. Membuat lingkungan tercemar berarti merusak alam serta mengundang bencana. Membuang sampah sembarangan dan jeleknya pengelolaan sampah adalah salah satu penyebab pencemaran; udara menjadi tidak bagus, laut dan lingkungan menjadi kotor.
Selain lemahnya kesadaran individu akan bahayanya sampah yang tidak terkelola dengan baik, banyaknya produsen yang masih memroduksi kemasan plastik sekali pakai juga termasuk salah satu penyebabnya. Hal itu dapat dilihat di lingkungan kita semua. Masih banyak sampah plastik yang berserakan. Greenpeace Indonesia membuat daftar nama-nama merek produk yang paling banyak berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan berdasarkan temuan sampah dengan merek-merek itu.
“Kami ingin mengucapkan selamat kepada @unilever atas capaiannya yang konsisten menjadi pencemar teratas di Indonesia maupun global. Kasih selamat juga untuk @rumahindofood, @mayoraofficial, @wings_indonesia, @otforyou yang sampahnya kami temukan di brand audit kali ini. Kapan nih fokus reuse dan refill?” tulis Greenpeace di instagram dengan menge-tag 5 akun produsen ternama, Sabtu (19/11).
Greenpeace memberikan saran kepada produsen-produsen untuk membuat produk dengan kemasan yang bisa digunakan lagi, mengurangi penggunaan barang serta melakukan metode daur ulang.
“Selama produsen masih terus memproduksi kemasan plastik sekali pakai dan enggan beralih ke metode reuse serta refill (menggunakan wadah atau kemasan produk yang sudah digunakan untuk keperluan lain), sampah plastik akan terus memenuhi tempat TPA (Tempat Pembuangan Akhir) hingga lautan kita. Karena sejatinya produsen harus reduce (mengurangi penggunaan barang) dulu baru reuce (menggunakan lagi suatu barang lebih dari sekali) dan terakhir recycle (Daur ulang),” kata Greenpeace. Dikutip, Minggu, (20/11). (***)