JAKARTA, SUARADEWAN.com – Peledakan bom bunuh diri yang terjadi di halte transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (25/5) malam, telah menyisakan kenangan pahit bagi masyarakat Indonesia.
Pasalnya, menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan ternyata masih ada pihak buruk hati dan buta akal yang tega melakukan tindakan keji dengan meledakkan dirinya untuk meneror masyarakat Jakarta dan Indonesia pada umumnya.
Hingga kini belum diketahui pasti motif pelaku melakukan teror bom bunuh diri di ruang sipil tersebut. Meskipun sebagian pihak ada yang menduga tindakan ini dilakukan oleh militan teroris ISIS, dan sebagian lain ada yang mengait-ngaitkan persoalan ini dengan Pilkada DKI Jakarta, namun tidak satupun asumsi itu yang sudah bisa dibuktikan kebenarannya.
Terkait tindakan teror tidak beradab ini, pemerintah Indonesia sebagaimana disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya pada para korban dari pihak Polisi dan masyarakat sipil.
“Pemerintah menyatakan belasungkawa atas tewasnya anggota kepolisian yang menjalankan tugas, dan juga korban lainnya,” kata JK pada wartawan di Makassar, Kamis (25/5).
JK meminta pada masyarakat untuk waspada dan aktif melaporkan jika menemukan hal-hal yang dianggap mencurigakan supaya segera diantisipasi.
Selain itu JK juga berharap masyarakat turut menebarkan pesan kedamaian melalui ceramah di masjid-masjid utamanya selama bulan suci Ramadhan.
“Di bulan Ramadhan, mesjid dalam ceramahnya harus menekankan arti kedamaian dan kebersamaan kepada masyarakat, dan juga kewaspadaan melihat kondisi seperti ini,” tukasnya.
JK mengungkapkan, aksi teror ini terjadi akibat penyebaran ajaran sesat yang menganggap bahwa membunuh petugas negara seperti Polisi adalah perbuatan amal yang berpahala. Padahal, tidakan keji seperti itu justru kontraproduktif dan malah menyeret pelakunya masuk ke neraka alih-alih ke dalam surga.
“Ini terjadi juga karena ajaran sesat yang mengangggap membunuh petugas negara, mereka merasa beramal. Padahal mereka akan mendapat balasan tinggi di neraka,” pungkas JK. (za/tr)