Harga Sodetan Sungai Ciliwung Atasi Banjir Jakarta: 1 Triliun

Presiden Jokowi ketika meninjau pembangunan proyek Sodetan Sungai Ciliwung. (Foto: instagram @jokowi)

SUARADEWAN.com – Manajer Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Farida Maharani, mengatakan bahwa Proyek Sodetan Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir Jakarta sebenarnya sudah dimulai sejak 2013.

“Sebenarnya ini proyek lanjutan yang dulu pernah berjalan di 2013 sampai dengan 2016, kemudian berhenti karena masalah pembebasan lahan,” kata Farida Maharani saat peninjauan oleh Presiden Jokowi di lokasi proyek tersebut (24/01/2023).

Namun, proyek tersebut kemudian berlanjut pada tahun 2021 atas dasar rencana anggaran pada akhir masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Pak Heru adalah pelaksanaannya, tapi anggarannya kami setujui di zaman (periode terakhir) Pak Anies, anggaran yang berjalan sekarang ini sudah disusun tahun lalu,” kata Hasan Basri, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta (24/1/23).

Hasan Basri juga menjelaskan mengapa pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung berdasar anggaran tahun Anies Baswedan memerintah baru terealisasi sekarang. Dikarenakan ada beberapa tahap yang harus dilalui. Seperti perencanaan, pencairan anggaran, alokasi anggaran, dan pelaksanaan kerja.

“Proses pengerjaannya kan bertahap. Tapi mungkin sebelum ini, sudah ada pelaksanaannya hanya belum selesai saja, begitu,” ujar Hasan Basri.

Mengenai besar anggaran yang diperuntukkan proyek Sodetan Kali Ciliwung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan senilai Rp1,2 triliun.

“Sekitar Rp 1,2 triliun. Jadi, mahal. Tapi, insya Allah itu ada manfaatnya di pengendalian banjir,” terang Basuki Hadimuljono.

Namun, kemudian Basuki menjelaskan, biaya tersebut hanyalah biaya pembangunan proyek. Belum termasuk biaya pembebasan lahan.

Basuki optimis Sodetan Kali Ciliwung akan berfungsi dengan baik saat banjir melanda Jakarta. Apalagi, sebelumnya 2 bendungan pereduksi banjir Jakarta sudah dibangun di Bogor.

“Dari 414 (kelurahan terdampak banjir). Kalau dengan (Bendungan) Sukamahi-Ciawi menjadi 318. Kalau dengan (sodetan) ini menjadi 211. Nanti dengan (stasiun pompa) Sentiong di bawah berkurang lagi. Dengan normalisasi berkurang lagi,” lanjut Basuki Hadimuljono.

Jika banjir melanda Jakarta nanti, air banjir akan direduksi dengan mengalihkan ke Sodetan Kali Ciliwung yang kemudian dibuang ke Kanal Banjir Timur. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90