Hendak Registrasi BCA Mobile, Warga Pamulang Terkejut Datanya Digunakan Orang Lain

Nadia Lisa Rahman, saat menunjukkan barang bukti data diri yang berbeda dengan miliknya.

TANGSEL, SUARADEWAN.com — Nadia Lisa Rahman (26), warga Pamulang Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terkejut pasca mengetahui data dirinya di Kantor Bank BCA Cabang Pamulang, digunakan oleh orang lain sejak tahun 2015 silam.

Saat ditemui suaradewan.com dan sejumlah awak media lainnya, Nadia mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula saat ia hendak melakukan registrasi BCA Mobile di smartphonenya, pada tanggal 03 Juli 2018 yang lalu.

“Jadi waktu ngecek persamaan data, Customer Service Officer (CSO) atas nama Kissy Mariana Lumanaw. Dia sempat bingung, apakah saya bisa tanda tangan seperti yang terlihat di layar monitor. Kata ibu itu di sini terlihat kode perekaman foto/webcam dengan User ID 588T_6040 yakni di BCA Alam Sutera pada 14 Maret 2015, pukul 16.36 WIB,” kata Nadia saat ditemui disekitar Kantor BCA Cabang Pamulang, pada (11/7/2018).

Saat melihat bukti terlampir di layar monitor Nadia terkejut, karena foto, status pekerjaan, nama ibu kandung dan tangan dirinya berbeda. Sementara data diri lainnya berupa nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah, status perkawinan, dan agamanya sama.

“CSOnya kebingungan, lalu memerintahkan orang untuk mencari arsip pembukaan rekening saya di tahun 2013, dan hasilnya nihil. Alasannya, pegawai bagian arsip tidak ada di lokasi, saya diminta untuk menunggu di rumah, sampai mendapat telephone dari BCA. Sore saya mendapat telephone dan diminta menunggu hingga esok hari,” paparnya.

Akan tetapi, lanjut Nadia, hingga hari Senin (09/7) pagi tidak ada konfirmasi terkait hal tersebut. Karena khawatir data dirinya disalahgunakaan oleh oknum, ia pun kembali mendatangi Kantor Bank BCA Cabang Pamulang untuk meminta penjelasan secara detail.

“Senin kemarin saya bertemu lagi dengan CSO bernama Kissy Mariana Lumanaw. Saat dikonfirmasi ulang, arsip pembukaan rekening atas nama saya tidak ditemukan,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Nadia mengaku sangat khawatir jika data dirinya disalahgunakaan oleh oknum. Baik digunakan untuk mengkredit barang atau pun pencucian uang.

“Saya khawatir terjadi penyalahgunaan data, karena bisa saja data itu digunakan untuk membeli sejumlah barang kreditan atau pun pencucian uang. Itu kan bisa saja terjadi,” ungkapnya. (FN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90