
Jakarta, suaradewan.com – Anggota DPR RI Komisi XI Heri Gunawan mengkritik pemerintah yang tidak maksimal mengelolah politik anggaran. Menurutnya banyak target ekonomi yang tidak sesuai dengan harapan, Indonesia menurutnya sangat bergantung pada utang luar negeri saat ini.
Dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen, pemerintahan Jokowi-JK mengalami crash. Sehingga dengan begitu Indonesia terjebak dalam middle income trap. Hal itu yang menurut Heri pembangunan Indonesia melambat, dan kemampuan bersaing dalam hal daya beli masyarakat melemah.
Anggota Fraksi Gerindra ini juga mengungkapkan kalau ekspor tahun 2016 diperkirakan tidak lebih dari USD145 miliar, ini terendah sejak 2011. “Kita pantas pesimis atas capaian-capaian pemerintah di masa-masa mendatang. Dalam merancang APBN 2017 saja, Pemerintah Jokowi-JK melakukan hal yang sangat fatal,” ungkap Heri di Gedung DPR RI, Rabu (26/10).
Sambung Heri, utang luar negeri yang mencapai Rp 221 triliun tersebut tidak akan cukup menutupi pencapaian APBN 2017 nanti. “Sebab, dalam APBN 2017 kita harus membayar bunga utang sebesar Rp221 triliun, sehingga pemerintah harus menerbitkan SBN Neto sebesar Rp404 triliun. Lalu, apa yang bisa diharapkan dari proses perancangan politik anggaran yang tidak sehat dan kredibel seperti itu?” pungkas Heri.
Sehingga dengan begitu Heri menegaskan kalau ekonomi yang dijalankan pemerintah saat ini, jauh lebih kejam dari ekonomi liberal sesungguhnya. (aw)