JAKARTA, SUARADEWAN.com– Perubahan iklim tengah menjadi topik hangat, bahkan telah menjadi isu internasional. Beberapa hari lalu pun diangkat dalam forum internasional pada KTT G20.
Dalam Sidang CPO27, Minggu (13/11) lalu Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon juga membahas hal tersebut, dengan menyampaikan beberapa usulan.
Kali ini Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang melanjutkan kepemimpinan Anies Baswedan juga membahas soal perubahan iklim saat bertemu sembari makan siang bersama perwakilan 15 organisasi internasional di Plataran GBK, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai berbagai permasalahan yang tengah dihadapi Jakarta seperti penurunan muka tanah, pengurangan air tanah, pelayanan air bersih, perubahan iklim, dan lain-lain.
Hal itu yang kemudian membuat Heru mengaku, bahwa dibutuhkan partisipasi aktif dan dukungan dari berbagai pihak untuk menghadapi tantangan tersebut, termasuk dari organisasi internasional.
Tidak hanya itu, salah satu topik pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah terkait dengan kebijakan pemerintah pusat agar DKI Jakarta melakukan peralihan kendaraan menggunakan listrik secara bertahap.
“Ada beberapa organisasi internasional yang tidak asing. Terutama terkait dengan program perubahan iklim dan fokus pada pengurangan emisi gas buang, food waste, transportasi berbasis listrik. Sekarang kita bertemu lagi sejauh mana kerja sama itu berkembang dan memberikan masukan kepada kami,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (18/11).
Pada kesempatan itu, Heru mengaku butuh masukan dan pendapat dari para perwakilan organisasi internasional, termasuk dalam menyikapi Jakarta ketika tidak menyandang status sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
“Bagaimana kita nanti merestorasi, mengubah tatanan tata kota menjadi sesuatu yang tumbuh, itu butuh masukan. Ini tantangan besar bagi Jakarta dan saya,” katanya.
Tidak hanya soal perubahan iklim dan transportasi, dia juga menekankan pentingnya berjuang untuk Jakarta. Tanpa harus ada embel-embel Ibu Kota, kata Heru, Jakarta harus diperjuangkan.
“Selain persoalan iklim dan transportasi, Jakarta harus hidup. Jakarta harus berjuang tanpa embel-embel sebagai Ibu Kota,” tandasnya.
Untuk diketahui, belasan organisasi internasional ini merupakan mitra Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang telah memberikan kontribusi positif dalam rangka mendukung program pembangunan dan pelayanan publik di Jakarta selama ini.
Berikut 15 Organisasi Internasional yang hadir dalam pertemuan dan jamuan makan siang:
1. Secretary General for UCLG ASPAC.
2. Country Manager of Local Government for Suistainability (ICLEI Indonesia).
3. Environmental Health Country Advisor of VItal Strategies.
4. City Adviser for C40.
5. Representative to Indonesia for WHO.
6. Director for UNESCO 7. Indonesia Resident Representative for UNDP.
8. World Bank Country Director for Indonesia.
9. Indonesia Country Director for Asian Development Bank.
10. Country Manager for IFC.
11. Southeast Asia Director for ITDPm
12. Country Director for World Resources Institute (WRI) Indonesia.
13. Director for Resilence Development Initiative (RDI).
14. Country Director for International Council on Clean Transportation (ICCT).
15. United Nations Resident Coordinator.