HIPPI Langsungkan FGD Tentang Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Indonesia

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) melangsungkan focus group discussion dengan tema Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Indonesia di Graha CIMB Niaga Jakarta, Jumat (17/3).

FGD ini diselenggarakan HIPPI, lantaran prihatin melihat kondisi kehidupan masyarakat di tanah air yang sebagian besarnya masih terpuruk dan kesusahan dalam kehidupan sosial dan ekonominya. Namun HIPPI percaya, meskipun situasi yang tidak menyenangkan itu sedang terjadi dan dialami oleh masyarakat Indonesia, namun solusi untuk mengatasi nasib buruk itu pasti ada. Atau dengan kata lain, jika ada permasalahan, pasti ada juga solusinya.

Memang sudah sering dilakukan berbagai macam penelitian, termasuk oleh lembaga-lembaga negara untuk mencari solusi yang bisa mengatasi masalah kesenjangan ini. Namun hingga saat ini, sepertinya solusi yang benar-benar efektif untuk mengentaskan persoalan itu belum berhasil ditemukan. Karena itu, HIPPI sebagai organisasi yang mewadahi pengusaha UKM juga turut terpanggil untuk memberikan solusi terhadap kesenjangan ini.

Peserta Focus Group Discussion HIPPI yang sedang menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya mengenai kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia.

Melalui dialog ini HIPPI berharap, bisa muncul tawaran alternatif-alternatif solusi yang dapat membantu mengatasi permasalahan kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat Indonesia, baik di tataran konsep, maupun di tataran praktisnya.

FGD ini menghadirkan pakar-pakar yang tangguh di bidangnya sebagai narasumber, baik dari internal HIPPI maupun dari luar. Dari internal HIPPI ada Ketua Umum HIPPI Yani Motik, Sekretaris Jenderal HIPPI Erik Hidayat, Wakil Ketua Umum HIPPI Bidang Pertanian Emil Arifin, dan Wakil Ketua Umum HIPPI Bidang Hukum dan Advokasi Dhaniswara.

Selain para pakar tersebut, FGD ini juga dihadiri oleh tokoh pengusaha pribumi Indonesia, akademisi, dan wartawan dari berbagai media massa, baik cetak, online maupun elektronik.

Pengurus Pusat HIPPI sedang foto bersama selesai acara Focus Group Discussion.

Dikatakan ketua Umum HIPPI Yani Motik, FGD ini bukan sekedar diskusi yang sifatnya momentuman dan sekedar formalitas. FGD kali ini merupakan pembuka untuk aksi produktif HIPPI selanjutnya. Dikatakan Yani, selanjutnya HIPPI akan fokus pada penguatan peran perempuan dalam kegiatan perekonomian. Hal ini penting untuk dilakukan karena, pihak pertama dan yang paling rentan terkena dampak buruk dari dari kesenjangan ekonomi adalah kaum perempuan.

“Apa yang dilakukan HIPPI pada tanggal 22 Maret besok dengan acara Women Busineses Forum bekerjasama dengan IFC, ITC dan IGCN adalah contoh untuk mengurangi kesenjangan tersebut. Pada forum itu, UKM khususnya yang dipimpin oleh perempuan dipertemukan dengan corporate yang memberikan kesempatan kepada UKM untuk masuk ke Suply Chain,” tukas Yani. (ZA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90