JAKARTA, SUARADEWAN.com – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai pasangan calon penantangnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah menghina Presiden RI ke-2 Soeharto dengan menolak/ingin menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang kini dalam penanganan Ahok sebagai Gubernur (non-aktif) DKI.
“Pak Harto sudah mengkaji dengan baik. Mau reklamasi siapa? Pak Harto. Tahun 90-an, Pak Harto (mengeluarkan aturan) reklamasi,” terang Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Ahok menjelaskan PT Mandala Krida Yudha yang dimiliki salah satu anak Soeharto yang tak lain merupakan pengembang di proyek reklamasi tersebut.
“Kamu bicara ‘Keluarga Cendana’ toh yang punya PT pertama (pengembang) siapa? Anak Pak Harto. Perusahaannya dia. Gimana mau jelasinnya?” imbuh Ahok.
Ia pun lalu mempertanyakan sikap paslon Anies-Sandi yang sebelumnya menyatakan tegas akan menghentikan proyek reklamasi jika terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Nah, sekarang ‘Keluarga Cendana’ dukung nomor tiga, sementara nomor tiga nggak setuju reklamasi. Berarti menghina Pak Harto dong yang membuat reklamasi,” tegas calon petahana DKI Jakarta.
Maka tak salah kemudian ketika Ahok mengatakan bahwa ada ketidaksinkronan antara dukungan ‘Keluarga Cendana’ kepada paslon usungan Partai Gerindra tersebut yang punya sikap melawan proyek reklamasi.
Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bahwa ia akan menghentikan proyek reklamasi di Teluk Jakarta apabila terpilih nanti. Ia menilai bahwa proyek tersebut hanya akan menguntungkan pihak tertentu saja.
“Kami mengambil keputusan untuk dihentikan (proyek reklamasi,” tegas Sandi. (ms)